Persatuan Olahraga Sepatu Roda Idonesia (Porserosi) DKI Jakarta menjelaskan rombongan viral di Jalan Gatot Subroto, Jaksel, adalah atlet sepatu roda yang sedang berlatih untuk Kejurnas PIN 2022. Porserosi menjelaskan alasan para atlet tersebut berlatih di jalan raya.
"Iya itu bagian Porserosi, cuma masalahnya itu kita lagi latihan. Tempat biasa latihan kita itu lagi tutup, anak-anak ini lagi persiapan buat kejuaraan Piala Ibu Negara (Kejurnas PIN)) bulan Juni, persiapan Pelatnas," ujar Ketua Porserosi DKI Jakarta Muhammad Sal saat dihubungi detikcom, Senin (9/5/2022) malam.
Pria yang akrab disapa Ical ini menyebutkan pihaknya bukan sekali ini menggunakan jalan raya sebagai arena untuk latihan. Meski begitu, pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
"Kita biasa kok dari zaman 4 tahun lalu menuju PON Papua kita latihan di jalan raya, marathon malahan. Menuju PON Papua hampir tiap minggu kita latihan di jalan raya. Kita minta maaf kepada semua media, kepada pak gubernur saya minta maaf," imbuh Ical.
"Siapa sih yang mau main di jalan raya kalau memang ada tempat latihannya enggak ditutup? Memang ditutup dalam rangka pembersihan," sambungnya.
Ical mengatakan para atlet sepatu roda tersebut biasanya berlatih di Jakarta International Roller Track Arena (JIRTA). Namun, JIRTA baru dibuka pada Senin (9/5) kemarin, sementara kejadian viral terjadi pada Sabtu (7/5) lalu.
Ical membantah bahwa atlet sepatu roda meluncur di tengah jalan. Ia juga mengklaim tak 'menguasai' seluruh badan jalan.
"Gini, kalau orang bilang tengah jalan enggak mungkin, kan jalanan lebar. Tapi kalau di turunan, kalau kita berbaris bergerombol, kita pasti jatuh. Kan sepatu roda enggak ada remnya, nggak mungkin badan jalan kita kuasai semua," ungkapnya.
Tanggapan soal Dipanggil Polisi
Polda Metro Jaya menjadwalkan pemanggilan terhadap para atlet sepatu roda pada hari ini Selasa (10/5). Namun, Ical mengaku pihaknya belum menerima panggilan dari kepolisian.
"Nggak, enggak ada (panggilan). Kami juga pernah bikin Kapolda Cup kok, tahu mereka. Kita juga pernah ngajarin polisi lalu lintas pakai sepatu roda, mereka tahu. Ya selama ini belum ada (panggilan), kita juga akan meng-cover, kalau umpamanya ada, ya kita datang," jelasnya.
Ical juga mengakui pihaknya tidak meminta izin instansi terkait untuk berlatih di jalan raya. Sebab, menurut Ical, polisi juga sudah mengetahui kebiasaan tersebut.
"Nggak lah, orang biasanya kita gitu kok, istilahnya udah tahu. Kalau memang kita itu (bertemu dengan) polisi salam-salam kok, kita kan atlet," cetusnya.
Lebih lanjut Ical bicara soal video yang viral di media sosial. Ical menduga video tersebut sengaja diviralkan oleh pihak lawan untuk membuat timnya 'berantakan'.
"Mungkin namanya diviralin, yang nge-tag itu enggak jelas juga siapa, followers-nya cuman 100. Kita berpikirnya begini, mungkin lawan kita. Karena kita kemarin juara umum, ya mungkin pressure, tekanan, supaya kita berantakan DKI kan. Kita nggak tahu juga maksudnya," tuturnya.
Lihat video 'Viral Rombongan Pesepatu Roda Latihan di Tengah Jalan Gatot Subroto':
Baca di halaman selanjutnya: polisi panggil atlet sepatu roda.
(mea/mea)