Antisipasi Kejahatan, RT/RW di Jakpus Diminta Data Pendatang Baru

Antisipasi Kejahatan, RT/RW di Jakpus Diminta Data Pendatang Baru

Anggi Muliawati - detikNews
Senin, 09 Mei 2022 20:26 WIB
Ilustrasi e-KTP
Ilustrasi e-KTP sebagai bukti identitas diri. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) mengatakan tak ada operasi yustisi terhadap pendatang baru. Pemkot Jakpus hanya meminta pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) mendata pendatang baru.

"Tidak ada yustisi sih kita, tidak ada. Itu udah kewajiban mereka, biasalah itu, rutinitas, itu kan kaitannya dengan pendatang," kata Wakil Wali Kota Jakpus, Irwandi, saat dihubungi, Senin (9/5/2022).

Dia meminta pengurus RT/RW untuk melakukan filterisasi pendatang baru karena di Jakpus banyak indekos. Filterisasi ini hanya dimaksudkan untuk mendata pendatang baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi itu kalau ada kosan yang kita khawatirkan, ada pendatang baru, itu RT RW harus bisa memfilter gitu, kalau ada warga baru yang masuk kan gitu," lanjutnya.

Menurutnya, pendataan tersebut sebagai bentuk antisipasi kejahatan dan pengamanan wilayah. Menurutnya, pendataan ini dilakukan agar pengurus wilayah mengetahui kondisi warganya.

ADVERTISEMENT

"Kalau ini kalau di warga baru di kos-kosan kita minta itu laporkan dong ke RT/RW. Takut nanti ada apa-apa kan kita nggak tahu ya, kos-kosan itu apa ada teroris atau apa kan kita nggak paham, untuk pengamanan aja sih sebenarnya," katanya.

Irwandi mengatakan, seusai libur Lebaran, diperkirakan akan banyak pendatang baru yang memasuki Kota Jakarta. Tak hanya kepada para pendatang baru, dia meminta pengurus RT/RW mencatat warga yang belum terdata.

"Iya, pendatang baru nyari kerja kan dia nyari tempat tinggal, kos-kosan banyak kan yang murah, nah itu harus diwaspadai siapa itu, kalau yang lama juga banyak kok yang belum didata, ini untuk menjaga aja sih," katanya.

Dilansir Antara, Irwandi meminta pendatang baru diharapkan melapor 1x24 jam sejak tiba di Jakarta kepada RT dan RW setempat untuk memetakan kepindahan dan data kependudukan.

Ia mengatakan DKI Jakarta, termasuk Jakarta Pusat terbuka terhadap pendatang baru. Sebab, tenaga kerja juga dibutuhkan seiring dengan kondisi perekonomian yang membaik.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Menurutnya, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) banyak membutuhkan tenaga kerja dari pendatang baru. Peningkatan kegiatan usaha juga dapat dilakukan mengingat kasus COVID-19 yang lebih terkendali.

"Karena COVID sudah terkendali, yang butuh juga banyak, termasuk UMKM untuk bantu usaha mereka. Kebutuhan dunia usaha juga banyak karena perekonomian berkembang lagi," kata dia.

Sementara itu, Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Pusat memprediksi jumlah pendatang baru mencapai 1.500 orang pada arus balik Lebaran 2022.

"Prediksi untuk masyarakat yang masuk ke Jakarta Pusat mencapai 1.000 hingga 1.500 orang yang tersebar di 44 kelurahan," kata Plt Kasudin Dukcapil Jakarta Pusat Ginanjar.

Ginanjar menjelaskan, pihaknya segera melakukan pendataan terhadap pendatang baru melalui aplikasi data yang saat ini sudah dimiliki oleh tiap RT.

Berdasarkan data Dukcapil DKI selama 2020-2021, terjadi penurunan penduduk pendatang terutama saat arus balik Lebaran karena pandemi COVID-19.

Dukcapil DKI Jakarta memperkirakan jumlah penduduk pendatang bertambah mencapai 20 ribu hingga 50 ribu orang seusai libur Lebaran 2022 karena dipicu salah satunya kasus COVID-19 di Ibu Kota yang makin terkendali.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads