Pengamat Apresiasi Upaya Persuasif-Inovasi Polri saat Arus Mudik-Balik 2022

Audrey Santoso - detikNews
Minggu, 08 Mei 2022 15:13 WIB
Foto: Polisi meminta mobil yang hendak ke arah Jakarta lewat jalan tol untuk putar arah lewat Jalur Pantura, Kamis (28/4/2022) sore. (Robby Bernardi/detikJateng)
Jakarta -

Pengamat sosial Devie Rahmawati menilai Polri telah melakukan booster kebijakan dalam rangka memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2022. Devie mengatakan mudik tahun ini memang menjadi tantangan serius bagi kepolisian dalam mengatur kelancaran arus kendaraan.

"Jadi saya melihat kepolisian sudah booster kebijakan, melakukan keunggulan inovasi dan kepemimpinan persuasif. Sebenarnya nggak ada yang berubah dari perilaku masyarakat kita. Tapi memang yang menjadi tantangan adalah ini kan rangkaian dari perjalanan mudik 'balas dendam', itu yang kemudian membedakan dari mudik-mudik sebelumnya," kata Devie kepada wartawan, Minggu (8/5/2022).

Devie menggunakan istilah mudik 'balas dendam' karena dua periode mudik sebelumnya, yakni 2020 dan 2021, masih diberlakukan syarat-syarat ketat terkait pandemi Covid-19. Namun tahun ini syarat-syarat tersebut dilonggarkan oleh Pemerintah.

"Nah ketika berbicara 'balas dendam', maka tadi muncul perilaku sosial yang sama bahwa mereka ingin betul-betul memastikan bahwa setiap detik, setiap menit yang ada itu menjadi sangat berharga dengan keluarga di kampung halaman," ujar dia.

"Nah ketika semua berperilaku demikian inilah kemudian menimbulkan beberapa tantangan bagi aparat ketika harus berhadapan dengan masyarakat di lapangan," imbuh Devie.

Foto: Kebijakan lalu lintas satu arah atau one way dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek ke Km 3+500 Tol Halim sejak pagi terpantau ramai lancar. (Agung Pambudhy/detikcom)

Keunggulan Inovasi

Devie melihat kegiatan mudik 2022 sukses dilakukan, baik oleh masyarakat sebagai pelaku perjalanan, pemerintah sebagai pegambil kebijakan di tingkat strategis, maupun aparat keamanan sebagai pengambil kebijakan di lapangan. Dalam analisisnya, dosen Universitas Indonesia ini menggunakan istilah 3K.

"Yang pertama ada keunggulan inovasi. Banyak sekali alternatif kebijakan di jalan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Misalnya sederhana, soal one way. One way seperti mudik tahun ini sebelumnya belum pernah diterapkan secara utuh di mudik-mudik sebelumnya," jelas Devie.

"Polisi hadir secara offline dan online. Artinya apa? Secara offline yaitu secara fisik hadir di lapangan. Tapi ada yang lupa, sekarang dengan kehadirannya teknologi yang cukup kuat polisi 24 jam secara online dengan memberikan informasi secara cepat dan interaktif menanggapi pertanyaan, keluhan masyarakat," sambung dia.

Menurut Devie, polisi secara online telah berupaya mengelola kebingungan dan keresahan masyarakat terkait rekayasa lalu lintas yang dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi risiko fatal macet saat mudik.

"Mereka juga menanggapi masyarakat yang kemudian stress, pusing, bertanya 'Ini gue harus kemana?'. Belum ngomel-ngomel. Itu secara real time juga dikelola oleh kepolisian. Itu keunggulan inovasinya yang berbeda," tutur Devie.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.




(aud/hri)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork