Mobil ambulans layaknya digunakan sebagai kendaraan pembawa pasien ataupun korban kecelakaan yang dilengkapi dengan peralatan medis. Namun, segelintir pihak memanfaatkannya untuk kepentingan demo hingga mengangkut wisatawan.
Berdasarkan Pergub Nomor 120 Tahun 2016, ambulans darat disebut merupakan alat transportasi di darat yang digunakan untuk mengantar pasien dengan peralatan khusus dan siap melakukan tindakan pertolongan bantuan. Ambulans harus memenuhi kelengkapan peralatan dan sumber daya manusia yang dapat menangani gangguan jalan nafas (airway), pernafasan (breathing), sistem sirkulasi darah disertai kontrol perdarahan (circulation), status neurologi (disability) dan kontrol lingkungan (exposure) serta terdapat monitor pasien, defibillator/AED, syringe pump dan ventilator portable.
Lalu, petugas ambulans juga bukan sembarang orang. Dalam Pasal 15 Pergub Nomor 120 Tahun 2016 disebutkan bahwa setiap penyelenggaraan ambulans paling sedikit melibatkan petugas ambulans yang meliputi satu orang perawat dan satu orang pengemudi. Perawat harus memiliki kemampuan kegawatdaruratan medis dasar (trauma dan jantung) dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga yang terakreditasi.
Berikut kejadian-kejadian ambulans dipakai tak sesuai dengan fungsinya:
2019: Ambulans sempat disangka bawa batu di demo rusuh
Polda Metro Jaya akhirnya buka suara soal mobil ambulans Pemprov DKI Jakarta yang disebut-sebut membawa batu dan bensin 'logistik' demo. Polisi mengakui ada kesalahpahaman dalam informasi tersebut.
"Saya menyampaikan terkait teman-teman tanyakan, berawal dari adanya video viral di sana memperlihatkan ada sebuah mobil untuk bantu orang sakit maupun luka di sana. Ada suara 'diketemukan ada batu dan bensin'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Argo menyebut bahwa awalnya anggota Brimob mengamankan perusuh demo yang melempari polisi dengan batu. Perusuh itu kemudian berlari dan bersembunyi di dalam mobil ambulans milik PMI.
"Perusuh itupun membawa batu, dia itu mencari perlindungan masuk ke mobil PMI dia bawa batu, ada juga kembang api juga. Jadi dia masuk ke mobil dengan batu, jadi dia bawa dus ini," jelas Argo.
Argo mengakui ada kesalahpahaman anggota Brimob yang mengamankan ambulans tersebut. Menurutnya, awalnya anggota Brimob menduga bahwa ambulans itulah yang membawa batu tersebut.
"Jadi anggapan anggota Brimob di sana, diduga dia (perusuh) berangkat bawa mobil itu yang digunakan oleh perusuh, tapi bukan," katanya.
"Ini perusuh yang cari perlindungan datang ke mobil PMI itu ada batu, molotov juga. Jadi clear ya, nggak ada permasalahan apa-apa," tutur Argo.
Simak di halaman selanjutnya..
Saksikan Video 'Lagi! Ambulans Bodong Iring-iringan Terobos One Way di Puncak!':
(azh/dnu)