Di rumah permukiman kumuh di Jakarta dekat dengan rel kereta api, Nenek Sene terbaring lemah. Dengan suara lirih, sesekali dia mengeluh kesakitan. Namun terkadang suaranya tenggelam oleh bising kereta api yang lewat di sisi rumahnya.
Bangunan berukuran 3x4 meter, beratap bambu, dan berdinding papan jadi saksi betapa menderitanya Nenek Sene menahan sakit. Kakinya terus tertekuk tak bisa diluruskan.
"Kayak pusing gitu. Perutnya juga sakit karena laparnya terlalu lama," kata Nenek Sene, yang suaranya tidak jelas terdengar, kepada berbuatbaik.id CTARSA Foundation.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sehari-hari nenek ini diurus oleh Heni, anaknya yang juga tinggal bersama keluarganya. Heni-lah yang rajin memandikan hingga menggotong ibunya. Walaupun serba terbatas, Heni dengan tulus melakukan segalanya. Heni bercerita asal mula sakit ibunya adalah setelah ibunya jatuh.
"Jalan jatuh, dia nggak pernah ngomong. Diurut, terus gini, nggak bisa jalan," ungkapnya.
Heni mengaku tak pernah membawa Nenek Sene ke dokter lantaran tak ada biaya akomodasi untuk ke rumah sakit. Suaminya, Baron, hanya kuli serabutan. Salah satunya mengumpulkan pasir material bangunan yang berasal dari tongkang saat mendistribusikan pasirnya ke pangkalan. Dari sisa-sisa pasir ini dia jual lagi. Jika ada yang membeli, Baron bisa mengantongi uang dari Rp 20-30 ribu.
![]() |
Tim berbuatbaik.id ingin mengetahui kondisi Nenek Sene sebenarnya. Oleh karena itu, di tengah hujan gerimis, tim membawa Nenek Sene ke rumah sakit.
Dokter Shanty Mulyana Gultom dari RSPI Sulianti Saroso mengatakan hasil rontgen sebenarnya tidak kelihatan patah, namun terjadi kontraktur di pinggang kanan. Hal itu lantaran, saat jatuh, Nenek Sene membiarkannya hingga 4-6 bulan tanpa penanganan.
"Pasien ini merasakan sakit, tapi nggak mau menggerakkan organ kakinya. Posisinya sama terus seperti itu, jadinya terjadi kontraktur. Kalau mengharapkan seperti normal, sulit ya seperti semula. Itu akan direhab ke dokter ortopedi, rehabilitasi medik. Nanti kita lihat pernaikannya apa penanganan mereka," sebutnya.
![]() |
Keputusan rehabilitasi kaki Nenek Sene tentu menjadi kabar bahagia. Sebab, ada kemungkinan Nenek bisa berjalan lagi. Namun jauh di lubuk hati Heni dan suami, tentu biaya akomodasi ke rumah sakit menjadi beban tersendiri. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika proses rehabilitasi dan pengobatan ini bisa dibantu oleh sahabat baik sehingga keluarga ini bisa bernapas lega.
Sahabat baik, donasi untuk Nenek Sene bisa begitu berarti dan membuatnya kembali berjalan. Kamu bisa membantu Nenek Sene lewat berbuatbaik.id CTARSA Foundation dengan memilih 'Donasi Sekarang'. Caranya yaitu dengan klik LINK BERIKUT INI.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Simak juga 'Mendamba Rumah Impian untuk Keluargaku':