Korlantas Polri menyebut ada anomali pada arus mudik Lebaran 2022 dengan mudik Lebaran 2019. Anomali itu terkait fenomena volume kendaraan yang tetap banyak, meski telah melewati puncak arus mudik.
"Tadi kami berangkat dari Polda Metro Jaya menelusuri (jalur) pantura. (Pada) jalur menuju timur dan ke arah barat, lebih kurang sama (volume kendaraannya). Tidak ada yang kosong, semuanya terisi walaupun masih lancar. Ternyata tidak jauh berbeda," kata Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi dalam keterangan audio yang diterima detikcom dari Divisi Humas Polri, Kamis (5/5/2022).
"(Arus lalu lintas yang tetap ramai di dua ruas jalan dari dan ke Tol Trans Jawa) ini yang kita hadapi. Saya katakan anomali," sambung dia.
Menyikapi anomali ini, Firman kembali mengingatkan masyarakat tidak terpaku pada jadwal rekayasa lalu lintas yang telah diumumkan karena dapat berubah seiring dinamika di lapangan. Tetapi, sambung Firman, masyarakat harus aktif mencari info terkini soal apa yang sedang terjadi di rute-rute yang akan dilewati.
"Ketika saya sampaikan jadwal ketetapan waktu sekalipun, bisa saja tidak tepat waktu. Ini masyarakat perlu disosialisasikan, bagaimana caranya jangan menggantungkan keadaan jadwal kita. Tapi yang betul adalah mendengarkan perkembangan cara bertindak yang sedang kita (polisi) terapkan," ucap Firman.
"Jangan cepat-cepat nunggu di pintu akses tol," imbuh dia.
Anomali Mudik Lebaran 2022 dengan Mudik 2019
Korlantas Polri menemukan anomali pada mudik Lebaran 2022. Arus mudik tahun ini berbeda dibanding mudik terakhir sebelum pandemi, yakni 2019.
2019
a. H-1 dan hari H Idul Fitri arus lalu lintas ke kota tujuan mudik lenggang volume kendaraan.
2022
a. H-1 ada penurunan volume kendaraan
b. Hari H ada peningkatan volume kendaraan.
c. H+1 hingga hari ini tetap terjadi peningkatan volume kendaraan menuju kota tujuan mudik.
Simak Video 'Arus Mudik Lebaran 2022 Jadi yang Tertinggi Sepanjang Sejarah!':
(aud/imk)