Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo menyebut skema menuju endemi COVID-19 menunggu evaluasi mudik Lebaran 2022. Abraham menyampaikan hal itu untuk meluruskan informasi soal pemerintah telah menyiapkan transisi status pandemi menjadi endemi COVID-19.
"Untuk skema menuju endemi, pemerintah masih akan menunggu evaluasi beberapa minggu pascamudik Lebaran. Kita berharap tidak terjadi lonjakan lagi seperti di negara lain. Pemerintah akan bersiap mengantisipasi bila terjadi lonjakan," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya (5/5/2022).
Abraham mengatakan, sejak 24 Maret hingga 4 Mei 2022, kasus COVID-19 sudah terkendali. Hal itu didasarkan pada data reproduction rate (Rt) yang konsisten di angka 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Per 3 Mei 2022, 107 kasus per hari, angka kematian 18 per hari, dan angka kasus aktif tinggal 6.951," paparnya.
"Suatu hal yang patut kita syukuri dan apresiasi kepada nakes, TNI/Polri, dan satgas yang terus mengingatkan protokol kesehatan," imbuhnya.
Abraham menegaskan pemerintah tidak terburu-buru mengubah status pandemi menjadi endemi, meski beberapa indikator menunjukkan perbaikan.
Jokowi Bicara Masa Transisi
Presiden Jokowi sebelumnya pernah berbicara mengenai kemungkinan Indonesia memasuki fase endemi setelah Lebaran 2022. Jokowi menegaskan tidak ingin tergesa-gesa untuk mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi setelah meninjau trek balapan Formula E seperti dalam tayangan video akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/4). Jokowi mengatakan kasus COVID-19 di Indonesia memang rendah, tapi dia mengingatkan mengenai pentingnya masa transisi.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Saksikan juga 'Menkes Budi: Mau Segera Endemi COVID-19? Ini Caranya':