Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan Polri sudah mengevaluasi penyebab kemacetan panjang yang sempat terjadi di Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Dia mengungkapkan penyebab pertama adalah volume kendaraan yang membludak.
Pada kondisi normal, jumlah kendaraan yang melintas di ruas Tol Japek mencapai 60 ribu. Namun saat kemacetan terjadi, tercatat jumlah kendaraan di ruas Tol Japek mencapai 130 ribu.
"Kita sudah mengevaluasi kenapa terjadi kemacetan lalu lintas. Tentunya kita melihat bahwa volume kendaraan yang melewati jalan tol itu melebihi dari batas normal yang ada," kata Gatot di Km 57 Tol Cikampek, Jawa Barat (Jabar), Minggu (1/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat yang kemarin tuh jumlahnya lebih-kurang 130 ribu pada tanggal 30. Jadi cukup tinggi volume daripada kendaraan yang melewati tol Jakarta-Cikampek," sambung dia.
Perihal volume kendaraan, Gatot mengatakan rekayasa lalu lintas telah dilakukan sedemikian rupa untuk mengupayakan kepadatan volume kendaraan teratasi.
"Dilakukan langkah-langkah untuk memecahkan solusi. Nah salah satunya one way yang solusinya adalah membuat satu lajur sampai dengan jam nanti itu selesai, dan contraflow nya," kata dia.
Bahkan, polisi sampai sempat menutup jalan Tol Layang MBZ agar kendaraan tak bertambah menumpuk di jalan tol.
Penyebab kedua adalah pengendara yang menepikan kendaraan di pinggir jalan. "(Maka) kami imbau untuk tidak berhenti di pinggir jalan," tutur Gatot.
Penyebab selanjutnya adalah banyaknya pemudik yang masuk ke rest area.
Pada arus balik nanti, Gatot meminta masyarakat mencari tahu terlebih dahulu titik kemacetan. Dengan begitu, nantinya warga yang hendak pulang dari kampung halaman bisa mencari alternatif jalan lain, termasuk melewati jalur arteri.
"Sehingga mereka dapat informasi yang up-to-date. Kalau ada satu tempat itu memang ada kemacetan, mereka bisa mengantisipasi dan melihat jalur mana. Karena kita juga menyiapkan jalur-jalur alternatif, mungkin bisa lewat (jalan) arteri, dan lain sebagainya," pungkasnya.
(aud/aud)