Grab memindahkan posisi karyawannya yang telah melakukan diskriminasi terhadap calon mitra Grab penyandang tunarungu. Karyawan tersebut juga akan ditugaskan untuk membantu komunitas disabilitas.
Penyandang disabilitas tunarungu itu bernama Tonanda Putra. Karyawan pelaku diskriminasi terhadap Tonanda dipindahtugaskan ke bagian administrasi. Karyawan tersebut juga diberi pelatihan tentang budaya disabilitas.
"Mencopot karyawan Grab terkait dari posisinya, menghentikan semua perannya di lini depan dan memindahtugaskan beliau ke pekerjaan administrasi. Sesuai prosedur ketenagakerjaan, tindakan ini disertai pemberian surat peringatan keras. Karyawan tersebut juga akan diberikan pelatihan tentang budaya disabilitas, yang akan dimulai pada tanggal 9 Mei 2022," tulis Grab dalam situs resminya, Jumat (29/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karyawan tersebut juga diwajibkan membantu komunitas penyandang disabilitas. "Sebagai bagian dari proses pengembangan diri, karyawan tersebut diwajibkan untuk menggunakan sebagian jam kerjanya untuk membantu komunitas penyandang disabilitas yang bekerja sama dengan Grab dan akan dimulai pada tanggal 9 Mei 2022," tulis Grab.
Selain itu, Grab telah mengganti semua petugas sekuriti yang berada di lokasi kejadian. Petugas yang baru akan menjalani pelatihan tentang budaya disabilitas.
"Mengganti semua petugas sekuriti di lokasi Cakung efektif tanggal 28 April 2022 dengan personil baru, yang akan menjalani pelatihan tentang budaya disabilitas yang diberikan oleh tim Grab pada 9 Mei 2022, yang dirancang bersama Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI)," jelasnya.
Simak juga video 'Permintaan Maaf Grab soal Diskriminasi Disabilitas Dinilai Netizen Tak Tulus':
Diskriminasi terhadap Sahabat Tuli
Sebelumnya diketahui Tonanda mengunggah surat terbuka melalui akun Instagramnya, @tonandaputra, dan istrinya, @amanda_farliany. Dia menyampaikan surat terbuka kepada Grab.
"SURAT TERBUKA untuk @grabid Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung.. Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu," tulis Amanda dalam keterangan di Instragramnya, seperti dilihat, Selasa (26/4/2022).
Saat menghadiri tes wawancara, Tonan bertemu dengan petugas satpam. Namun Tonan disebut mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
"Kronologinya tonan mau menunjukkan surat undangan dan diketemukan lagi oleh security lain (kepala security) yang lagi2 seperti tidak diterima dengan muka masam, dan raut wajah yang marah2. Dia menunjukkan isi WA dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview," jelasnya.
Amanda mengatakan Tonan kemudian disuruh membaca dengan keras dan jelas. Tonan juga mengaku dites pendengaran saat itu.
"Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN," tutur dia.
Dia mengatakan Tonan juga dites pendengarannya dengan cara dipanggil dan dengan tepukan tangan yang keras. Amanda menilai tindakan tersebut seolah-olah mengetes pendengaran suaminya yang memang tunarungu.
Tonan kemudian mendapatkan pemberitahuan bahwa tidak ada lowongan untuk disabilitas tuli. Amanda kesal atas perlakuan itu.
Merespons hal itu, Grab lakukan investigasi. Selengkapnya di halaman berikut.
Grab Lakukan Investigasi
Grab Indonesia kemudian menanggapi unggahan tersebut pada kolom komentar. Grab menyesalkan peristiwa yang dialami Tonan.
"Kami turut prihatin dan sangat menyesalkan kejadian yang dialami Bapak di Cakung pada tanggal 26 April 2022," tulis Grab pada kolom komentar unggahan itu.
Grab melakukan investigasi internal atas kejadian tersebut. Grab mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas.
"Saat ini kami sedang melakukan investigasi internal secara detil dan menyeluruh, agar dapat mengambil tindakan tegas. Grab tidak menolerir segala bentuk diskriminasi, dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.
Chief Communications Officer of Grab Indonesia Mayang Schreiber mengatakan Grab menemukan kesalahan prosedural di lapangan. Oleh karena itu, Grab menyatakan permohonan maaf kepada calon mitra tersebut atas kejadian yang dialami.
"Karyawan Grab terkait saat ini telah dibebastugaskan sementara proses investigasi berjalan. Proses investigasi akan diselesaikan paling lambat dalam 3 hari ke depan dan hasilnya akan diinformasikan ke publik," kata Mayang dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (27/4/2022).
Mayang melanjutkan Grab telah menghubungi calon mitra tersebut, kemarin, untuk menyampaikan permohonan maaf dan permohonan bertemu secara langsung serta berkoordinasi dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin).