Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau warga di pesisir pantai agar mewaspadai erupsi Gunung Anak Krakatau yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Dia mengatakan Lebak masuk pada zona merah potensi tsunami.
"Meski pantai selatan Lebak begitu jauh dengan pantai kawasan Pandeglang, namun tetap warga waspada," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, seperti dilansir Antara, Rabu (27/4/2022).
Imbauan kewaspadaan ini dikeluarkan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi tsunami atau gelombang tinggi akibat aktivitas vulkanik, erupsi Gunung Anak Krakatau. Selain itu, status Gunung Anak Krakatau dinaikkan menjadi staus waspada Level III oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Geologi ESDM 24 April 2022.
Dengan demikian, Agus mengatakan masyarakat pesisir selatan Lebak mulai Pantai Binuangeun sampai Bayah harus waspada potensi tsunami tersebut.
"Kita harus siap siaga karena pesisir selatan Lebak juga masuk zona merah potensi tsunami," katanya.
Agus mengatakan BPBD Lebak terus berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG untuk mendapatkan informasi terkait kegempaan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Masyarakat pesisir selatan Lebak juga diimbau tetap tenang.
"Kami minta warga tidak mudah menerima berita hoaks," katanya menambahkan.
Agus mengatakan peringatan kewaspadaan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau juga terjadi tahun 2018. Sehingga, kata dia, masyarakat harus mewaspadai karena khawatir kembali serupa terulang. Dia menambahkan masyarakat pesisir selatan Lebak diimbau dapat melakukan mitigasi dari sekarang.
Lebih lanjut, Agus mengatakan BPBD Lebak sudah membangun lokasi-lokasi evakuasi dan titik tempat kumpul yang aman dari bencana tsunami.
"Kami minta warga pesisir waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan," tutur dia.
Simak Video 'Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diminta Pakai Masker N95':
(lir/lir)