.webp)
Warga RT 11 RW 007, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, ingin dibikinkan jalan tembus supaya akses menuju permukiman lebih mudah. Selama ini, permukiman ini terhalang tembok SMKN 69 Jakarta.
"Saya atas nama warga RT 011 RT 007 ada permohonan jalan tembus," kata Ketua RT setempat bernama M Yamin kepada detikcom, Jumat (22/4/2022).
Di lingkungan ini, ada sejumlah sekolah, yakni SMKN 69, MTs Negeri 31, SDN Jatinegara 15 Pagi, dan SMAN 107, yang letaknya tidak terlalu jauh. Adapun permukiman RT11 berlokasi di sisi selatan dari sekolahan-sekolahan itu, tepatnya di belakang SMKN 60. Ada sekitar 500 keluarga di RT ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap permohonan warga dapat dikabulkan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI. Harapan warga itu, kata Yamin, adalah pembangunan jalan dari RT 11 lurus ke sebelah timur sekolah, lalu tembus ke depan SMKN 69, yaitu di depan MTs Negeri 31.
"Jadi saya mohon jalanya di sebelah timur bangunan sekolah tembus ke MTS N 31 itu kalau di kabulkan dah enak semua anak sekolah lancar, orang umum bisa lewat juga, dan yang sekarang ketutup jadi ada jalan," tuturnya.
 Jalan tembus yang diminta warga, melintasi pagar tembok SMKN 69 Jakarta. (Repro Google Maps) |
Semula, masalah tembok sekolah SMKN 69 ini mencuat ke publik lewat keluarga dari Bresman Marboen yang akses ke rumahnya terhalang tembok yang ditutup pada 14 April lalu. Sebenarnya, tembok melingkar SMKN 69 sudah dibangun sejak 2019 meski tidak sekali jadi.
"Kita mengusulkan bukan hanya karena masalahnya Pak Marboen saja, kita mengusulkan atas nama semua warga RT11, agar ada jalan tembus. Kalau ada jalan tembus, Pak Marboen juga bakal tidak ada masalah lagi," kata dia.
Sebelumnya, pihak Pemprov DKI yakni Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mempersilakan warga menempuh akses jalan lain karena lahan yang ditembok itu memang milik sekolahan.
"Itu yang dipagar oleh sekolahan adalah tanah sekolahan, jadi bukan tanah warga. Itu akses bukan hanya itu saja, jadi bisa lewat jalan lain," kata Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI, Taga Radja Gah, kepada detikcom, Jumat (22/4).
Simak juga 'Saat 2 RT di Jaktim Berpolemik soal Akses Jalan yang Ditutup Tembok':
