Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melihat lemahnya pengawasan berjenjang oleh pimpinan dalam kasus Bripda D dan dua oknum polisi penembak petugas dinas perhubungan (dishub). Dia berharap para komandan mencermati sikap anggota-anggotanya.
"Saya menduga ada kelemahan pimpinan dalam melakukan pengawasan berjenjang," ucap komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada wartawan pada Jumat (22/4/2022).
Terkait dugaan pemerasan oleh Bripda D hingga menyebabkan tim Resmob Polresta Solo melepaskan tembakan, Poengky meminta agar Bripda D disanksi tegas. Poengky menyatakan tindakan Bripda D memeras pasangan mesum di hotel adalah perbuatan yang memalukan instansi Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap adanya tindakan tegas kepada anggota Polres Wonogiri yang diduga melakukan pemerasan. Jika betul yang bersangkutan melakukan pemerasan, tindakan tersebut sangat memalukan institusi Polri," tegas Poengky.
Poengky meminta Bripda D tak hanya disanksi etik, tapi juga pidana. "Selain diproses etik, saya berharap nantinya yang bersangkutan juga diproses pidana," imbuhnya.
Kemudian soal penembakan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar Najamuddin Sewang, yang melibatkan oknum polisi CA dan SL, Poengky mendesak para komandan semakin peka terhadap perilaku anak buahnya.
"Atasan langsung diharapkan mengenali dan memperhatikan anggotanya agar mengetahui jika ada perubahan sikap yang mencurigakan," papar Poengky.
Bripda D Peras Pasangan di Hotel Melati
Sebelumnya, polisi mengungkap fakta baru terkait Bripda D alias PPS adalah anggota Polsek Slogohimo Polres Wonogiri yang tertembak dalam sebuah penyergapan oleh tim Resmob Polresta Solo. Bripda D bersama komplotannya memeras pasangan yang diduga berselingkuh di hotel melati.
Hal itu disampaikan Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan di Mapolresta. Komplotan pemeras Bripda D diketahui sudah beraksi sebanyak 15 kali.
"Intinya mereka komplotan yang melakukan pemerasan. Sasaran mereka yang diindikasikan pasangan selingkuh dan mengakses hotel melati," kata Ade seperti dikutip dari detikJateng.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Penampakan Tahanan Narkoba yang Tembak Mati Perwira Polda Gorontalo':
2 Oknum Polisi Terlibat Penembakan Maut Petugas Dishub
Kasus penembakan maut pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang yang didalangi Kasatpol PP Makassar nonaktif Iqbal Asnan. Iqbal Asnan ternyata dibantu dua oknum polisi untuk membunuh korban.
"Iya (oknum Polri), kan dua," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana seperti dikutip dari detikSulsel, Selasa (19/4).
Suartana mengatakan dua oknum polisi yang terlibat pembunuhan masing-masing berinisial SL selaku eksekutor penembakan dan polisi CA (sebelumnya ditulis HKM alias AKM). Kendati demikian, peran polisi CA belum terungkap secara spesifik dalam kasus ini.