Jadi Otak Komplotan Pemerasan di Solo, Bripda D Pernah 3 Kali Berkasus

Jadi Otak Komplotan Pemerasan di Solo, Bripda D Pernah 3 Kali Berkasus

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 21 Apr 2022 21:37 WIB
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy menunjukkan foto Bripda D, polisi yang menjadi peaku pemerasan, Kamis (21/4/2022).
Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy menunjukkan tampang bripda D saat jumpa pers. ( Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Jakarta -

Polisi mengungkap fakta terkait penyergapan komplotan pemeras di Sukoharjo berujung penembakan Bripda PPS alias D (26) yang merupakan anggota Polres Wonogiri. Terungkap fakta baru bahwa Bripda D merupakan otak komplotan tersebut.

"PPS (alias D) ini adalah otak aksi," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangan pers di Mapolda Jateng seperti dilansir detikJateng, Kamis (21/4/2022).

Aksi terakhir komplotan tersebut dilakukan pada 17 April lalu. Bripda D bersama sejumlah pelaku lainnya, yakni RB, TWA, dan ES, mendatangi rumah korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3 Kali Disidang Disiplin

Ternyata, Bripda PPS alias D sudah tiga kali menjalani sidang disiplin dengan kasus berbeda-beda. Kini anggota Polsek Slogohimo Polres Wonogiri yang ditembak tim Resmob Polresta Solo itu terancam dipecat.

"Anggota ini memang bermasalah, ya. Sebelumnya sudah dilakukan tiga kali sidang disiplin dengan kasus berbeda," kata Iqbal.

ADVERTISEMENT

Kasus dugaan pemerasan kali ini menjadi yang keempat kalinya Bripda D berurusan dengan Propam. Bripda D pernah membubarkan latihan kelompok silat dengan senjata api, melakukan tindak penganiayaan terhadap pacarnya, dan berfoto dengan tahanan residivis yang kemudian memicu bentrok perguruan bela diri.

Baca berita selengkapnya di sini.

Lihat juga video 'Modus Bripda D Peras Warga hingga Ditembak karena Melawan':

[Gambas:Video 20detik]



(dek/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads