Pria di Serang, Banten, tega membunuh anak dan istrinya. Terungkap, ternyata motif pelaku melakukan aksi itu gegara depresi akibat terimpit ekonomi dan isu perselingkuhan.
Aksi pembunuhan itu terjadi pada Jumat (8/4) pada pukul 02.00 WIB dini hari di Kampung Baru, Kabupaten Serang, Banten. Korban adalah Tumijem dan anaknya yang masih kelas 3 SD yang dibunuh oleh suaminya bernama Supriadi.
Kasat Reskrim Polres Serang AKP Dedi Mirza membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Pelaku saat ini sudah diamankan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar ada, korban dua, pelakunya diduga suaminya, korban istri dan anak umur 9 tahun," kata Dedi kepada detikcom, Jumat (8/4/2022.
Polisi lalu memeriksa pelaku. Sementara dua korban, usai pembunuhan itu, dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi.
Pelaku Diduga Depresi
Polres Serang mengungkap motif pembunuhan itu. Supriadi mengaku depresi lantaran terlilit utang dan isu perselingkuhan.
"Pertama (motif pembunuhan) impitan ekonomi. Adanya dorongan dari dalam jiwa yang menghasut dia bahwa ada selingkuhan. Namun masih harus mendalami siapa yang dimaksud, apakah itu berdasarkan fakta atau ilustrasi tersangka," kata Kasat Reskrim AKP Dedi Mirza kepada wartawan di Serang, Selasa (19/4).
Lihat juga video 'Suami Bunuh Istri di Konawe Selatan Gegara Sakit Hati Diminta Cerai':
Simak berita selengkapnya pada halaman berikut.
Polisi akan menguji kebenaran dari pengakuan tersangka dengan menggandeng psikolog dari Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP).
"Kalau seandainya dia dapat mempertanggungjawabkan secara hukum nanti kita dalami seperti apa utangnya, siapa yang diduga, nanti setelah kita melakukan second opinion dari RSDP," ujarnya.
Saksi yang telah diperiksa menilai Supriadi dan istrinya dikenal akur dalam berumah tangga. Bahkan saksi menyebut tidak pernah mendengar cekcok dari Supriadi dan istrinya. Pun keluarga Supriadi dianggap keluarga yang cukup mapan secara finansial.
"Dia terlihat akur aja, tapi ada dorongan dari dalam apakah itu fakta atau ilustrasi dari yang bersangkutan karena depresi," ujar Dedi.
Pada malam saat Supriadi melakukan pembunuhan, kedua korban sedang tidur. Istri pelaku bahkan sempat melakukan perlawanan. Sedangkan anak pertama selamat karena tidur di kamar berbeda.
"Anak yang sulung tidur terpisah namun sempat melihat kejadian tersebut," ujarnya.