Polres Serang mengungkap motif pembunuhan istri dan anak kandung di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. Pelaku bernama Supriadi mengaku depresi lantaran terlilit utang dan isu perselingkuhan.
"Pertama (motif pembunuhan) impitan ekonomi. Adanya dorongan dari dalam jiwa yang menghasut dia bahwa ada selingkuhan. Namun masih harus mendalami siapa yang dimaksud, apakah itu berdasarkan fakta atau ilustrasi tersangka," kata Kasat Reskrim AKP Dedi Mirza kepada wartawan di Serang, Selasa (19/4/2022).
Dedi diketahui membunuh keluarganya pada Jumat (8/4) lalu. Polisi akan menguji kebenaran dari pengakuan tersangka dengan menggandeng psikolog dari Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau seandainya dia dapat mempertanggungjawabkan secara hukum nanti kita dalami seperti apa utangnya, siapa yang diduga, nanti setelah kita melakukan second opinion dari RSDP," ujarnya.
Dedi melanjutkan, saksi yang telah diperiksa menilai Supriadi dan istrinya dikenal akur dalam berumah tangga. Bahkan saksi menyebut tidak pernah mendengar cekcok dari Supriadi dan istrinya. Pun keluarga Supriadi dianggap keluarga yang cukup mapan secara finansial.
"Dia terlihat akur aja, tapi ada dorongan dari dalam apakah itu fakta atau ilustrasi dari yang bersangkutan karena depresi," ujar Dedi.
Dedi menambahkan, pada malam saat Supriadi melakukan pembunuhan, kedua korban sedang tidur. Istri pelaku bahkan sempat melakukan perlawanan. Sedangkan anak pertama selamat karena tidur di kamar berbeda.
"Anak yang sulung tidur terpisah namun sempat melihat kejadian tersebut," ujarnya.
Rencana pemeriksaan lebih lanjut kejiwaan tersangka akan dilakukan pada Rabu (20/4) besok di RSDP. Tersangka sebelumnya sempat dirawat karena mencoba bunuh diri dengan menyayat tangan menggunakan senjata tajam.
"Rencana besok sudah ada schedule-nya," tegasnya.
Simak juga 'Pesan Terakhir Lentina Sebelum Bunuh Diri dan Bunuh Kedua Anaknya':
(aud/aud)