M Taufik bakal memimpin rapat paripurna pemberhentian dan pergantian dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta pekan depan. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi memuji sikap M Taufik, yang mau memimpin rapat pemberhentiannya dari kursi pimpinan Dewan.
"Beliau minta (memimpin rapat), dan itu hebat, teman saya. Yang penting kan kuorumnya itu, apakah disetujui untuk pergantian pimpinan Dewan, yang penting kuorum dulu 50+1, Bos. Gitu saja," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kepada wartawan, Selasa (19/4/2022).
Prasetio meyakini keputusan M Taufik untuk memimpin rapat demi menghindari perasaan dendam satu sama lain. Menurutnya, pergantian tampuk kepemimpinan biasa terjadi di partai politik.
"Jadi tidak ada orang yang kalau digantikan dendam, nggaklah. Ayo, kita jalankan. Mungkin hari ini diperlukan, besok mungkin diganti, itu biasalah, di semua partai politik," ujarnya.
"Mungkin hari ini Pak Taufik, saya besok. Namanya pucuk pimpinan jabatan nggak ada yang abadi. Mungkin punya strategi lain di Gerindra, saya nggak ngerti. Nggak ada masalah," sambungnya.
Politikus PDIP itu menjelaskan, setelah pergantian M Taufik disetujui peserta rapat, usulan tersebut diajukan ke Kemendagri.
"Dibawa ke Kementerian Dalam Negeri surat pergantian itu, karena pimpinan Dewan, wakil pimpinan Dewan ini ranahnya di Kementerian. Kalau PAW kan ranahnya cuma KPU sudah selesai," imbuhnya.
Posisi M Taufik bakal diganti oleh Rani Mauliani. Prasetio mengungkap, secara de facto Rani sudah menggantikan M Taufik.
"De facto sudah, tapi pegang palu (dan) untuk memimpin belum, masih Pak Taufik," ucapnya.
Simak juga video 'Cerita M Taufik, Surat Pencopotannya dari DPRD DKI Ditahan Ariza':
(taa/lir)