Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menanggapi penilaian ICW soal kinerja instansinya yang diberi nilai D. Ali menyebut sejumlah temuan ICW terkait kinerja KPK memang benar adanya.
Ali menuturkan saat ini KPK fokus mengatasi persoalan korupsi Dana Desa. Ali menyebut kejahatan tersebut masif.
"Beberapa temuan dari kajian tersebut relevan dengan fokus kerja KPK saat ini. Masih masifnya korupsi pada pengelolaan Dana Desa," kata Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (19/4/2022).
Ali kemudian menyinggung soal potensi kerugian negara, terbesar di badan usaha milik negara (BUMN). Dia menyebut saat ini KPK telah memiliki unit baru, yakni Direktorat Antikorupsi Badan Usaha (AKBU).
"Korupsi pada lingkungan BUMN sebagai sebab kerugian keuangan negara terbesar, maka KPK melalui unit barunya, Direktorat Antikorupsi Badan Usaha (AKBU)," terangnya.
Namun, terkait menurunnya penanganan kasus yang ditangani KPK, Ali menyebut hal itu disebabkan oleh pandemi COVID-19. Menurutnya, pandemi juga berimbas pada pihak-pihak lain yang bersinggungan dalam penanganan kasus.
"Selama masa pandemi COVID-19, tak dimungkiri KPK juga mengalami tantangan dalam melaksanakan tugas pemberantasan korupsi. Karena kendala di lapangan dalam teknis pelaksanaannya," terang Ali.
"Tidak hanya dialami oleh KPK saja, namun juga para pihak terkait. Seperti para saksi yang akan diperiksa, pengumpulan alat bukti di lapangan, maupun proses pemeriksaan di pengadilan," imbuh dia.
Meskipun demikian, Ali menegaskan KPK akan terus menyelaraskan dan mengoptimalkan kerja pemberantasan korupsi. Dalam hal itu, KPK mengusung tiga strategi, yakni pendidikan, pencegahan dan penindakan.
"Oleh karena itu, KPK pun secara simultan menyelaraskan dan mengoptimalkan tiga strategi pemberantasan korupsi sekaligus, pendidikan, pencegahan, dan penindakan," tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'ICW-MAKI Desak Lili Pintauli Mengundurkan Diri dari KPK':
(aud/aud)