Sebagaimana diketahui, Tsamara Amany menyampaikan pengumuman ini dalam cuitannya, Senin (18/4/2022). Dia menyatakan mundur dari PSI per hari ini.
"Per hari tanggal 18 April 2022, saya resmi mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI)," kata Tsamara Amany.
Tsamara Amany berterima kasih dari hati yang terdalam karena telah mendapat banyak kesempatan dari PSI. Tsamara Amany diketahui maju sebagai caleg di Pemilu 2019.
"Selama 5 tahun mengabdi di PSI sebagai ketua DPP per hari ini 18 April 2022 saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI," katanya.
Tsamara Amany menyebut keputusan ini sudah dipertimbangkan secara pribadi. Dia mengaku butuh perjalanan baru di luar partai politik.
Tsamara merupakan politikus muda kelahiran 24 Juni 1996. Dia terjun ke politik saat masih duduk di Semester VI Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina.
Dia bergabung dengan PSI pada April 2017. Tsamara lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cum laude pada 2018. Selain itu, Tsamara pernah mendirikan gerakan Perempuanpolitik.
Tonton video 'Penjelasan Tsamara Amany soal Pengunduran Diri dari PSI':
Lantas, bagaimana saja sepak terjang Tsamara di PSI? Simak di halaman selanjutnya.
Kritik Fahri Hamzah
Tsamara Amany (Ari Saputra/detikcom)
|
Tsamara pernah secara lugas mengkritik sikap dan pendapat Fahri Hamzah saat masih Wakil Ketua DPR. Fahri dinilai kerap memojokkan KPK saat itu. Tak cuma lewat blog, Twitter, dan kolom di media online, Tsamara juga membuat lima video singkat bertajuk '5 Sesat Pikir Fahri Hamzah'.
"Aku buat videonya dibantu teman-teman di PSI (Partai Solidaritas Indonesia)," ujar Tsamara pada 11 Juni 2017.
Ia juga menantang Fahri melakukan debat terbuka. "Saya sih sudah mengiyakan (soal debat), tapi cuma Pak Fahri Hamzah tidak menanggapi sampai saat ini. Waktu itu dia bilang, 'Datang saja ke DPR'. Saya mau menegaskan, ini bukan isu saya sendiri, ini isu masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Namun Fahri tidak tersinggung dengan serangan Tsamara itu. Dia bahkan mengucapkan selamat datang kepada Tsamara.
"Saya tidak pernah tersinggung sama orang. Saya tidak pernah, ini persoalan jadi bagus kalau banyak orang berani. Itu harus didukung supaya terus berbicara dan menyatakan kebenaran," ujar Fahri saat dihubungi detikcom, Selasa (11/7/2017).
Maju sebagai Caleg di Pemilu 2019
Tsamara Amany (Instagram/@tsamaradki)
|
Dia pun mengunggah video berisi ucapan terima kasih kepada warga yang telah memilihnya di Pilpres 2019 meski belum berhasil melenggang ke Senayan.
Meskipun tak lolos ke DPR, Tsamara tetap aktif berpolitik di PSI.
Diajak Masuk PKB oleh Cak Imin
Tsamara Amany (Usman Hadi/detikcom)
|
Video itu diunggah Tsamara hari ini, Kamis (18/4/2019). Dalam videonya, Tsamara menyebut PSI tetap akan menjadi teman Joko Widodo (Jokowi), yang sejauh ini unggul di quick count versi mayoritas lembaga survei.
"Video ini aku ambil kemarin pasca-hasil quick count Pilpres & Pileg. Senang melihat hasil Pak Jokowi akan memimpin lagi. Saya juga ingin ucapkan terima kasih kepada warga Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, & Luar Negeri yang telah berikan dukungan. Suara kalian berharga!" kata Tsamara sebagai keterangan video unggahannya.
Cak Imin lantas menanggapi video unggahan Tsamara. Cak Imin 'melamar' Tsamara agar masuk PKB saja.
"Ayo masuk PKB aja @TsamaraDKI," cuit Cak Imin.
Namun Tsamara memilih setia. Dia ingin menjaga idealismenya dengan PSI.
"Saya akan lanjut sekolah dulu. Belajar. Setelah itu, saya akan kembali ke politik bersama PSI. Kita akan berbenah dan terus menjaga idealisme bersama. Terima kasih, tapi biarkan saya terus bersama kawan-kawan menjalankan apa yang sudah kami mulai," ucap Tsamara saat dimintai konfirmasi.
Tsamara Jadi Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf
Tsamara Amany (M Zhacky/detikcom)
|
Ia juga pernah menyoroti masalah ketersediaan ruang terbuka hijau di Jakarta sebagai ibu kota. Jakarta, katanya, tidak pernah mencapai kebijakan ruang terbuka hijau 30 persen. Maka dari itu, Tsamara mendukung pemindahan ibu kota.
Selain itu, Tsamara mendukung Jokowi ketika di depan berbicara tentang teknologi internet untuk anak muda.
Tsamara Gugat Batas Minimal Calon Kepala Daerah
Tsamara Amany saat sidang gugatan batas syarat minimal calon kepala daerah di MK. (Agung Pambudhy/detikcom)
|
"Amar putusan mengadili menolak permohonan para pemohon," ujar ketua majelis Anwar Usman dalam sidang putusan di MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Tsamara menganggap putusan ini sebagai kekalahan bagi anak muda walaupun ini merupakan open legal policy.
"Mahkamah konstitusi sudah memutus, jujur saja karena kami menganggap ini kekalahan bagi anak-anak muda Indonesia. Meskipun MK menganggap ini open legal policy," ujar Tsamara Amany di MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Tsamara mengatakan pihaknya belum mendapatkan hal yang rasional terhadap adanya batasan usia. Tsamara mencontohkan syarat 21 tahun bagi calon anggota DPR.
"Tapi kami belum bisa mendapatkan rasionalisasi mengapa usia tertentu dianggap lebih layak misalnya. Misalnya mengatakan bahwa ada jabatan tertentu yang misalnya lebih berat. Kerena sebenarnya tugas wakil rakyat itu bukan tugas yang mudah. Tapi kita membolehkan dalam usia dewasa 21 tahun," ungkapnya.
Debat dengan AHY soal Privilege Anak Muda
Tsamara Amany dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Dok. detikcom)
|
Semua bermula dari pidato kebangsaan AHY di acara CSIS yang meminta anak muda tidak diberi karpet merah. AHY merasa anak muda seharusnya dikasih kesempatan saja.
"Anak muda tidak boleh dimanja, apalagi disiapkan karpet merah. Namun jangan pula biarkan mereka tumbuh dan berimajinasi tanpa arah," ujar AHY pada Agustus 2021.
Mantan calon gubernur DKI Jakarta itu menyebut anak muda perlu bimbingan, nasihat, dan pengalaman dari para pemimpin, para senior, serta generasi pendahulunya.
"Bukan dilecehkan, dibungkam, apalagi dimatikan jalannya; generasi muda justru harus dituntun, sekaligus ditempa, dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin hebat, menjadi 'game-changer', 'history-maker', menjadi motor penggerak kemajuan bangsa di masa depan," katanya.
Tsamara Amany membalas pidato AHY. Tsamara menyindir soal privilege atau keistimewaan seseorang.
"Sudah waktunya orang yang punya privilege mengakui kalau mereka itu punya privilege, dibanding mengelak dan bicara ada-ada. Normalize admitting your privilege," kata Tsamara.
Menurut Tsamara, banyak anak muda yang tak paham tentang karpet merah. Mereka ini biasanya sudah berjuang dari kecil.
"P.S: banyak anak muda gak tau apa itu karpet merah karena sejak kecil harus sekolah sambil part-time bantu ortu kerja," kata dia.