The Boston Strangler atau pencekik asal Boston adalah 'pembunuh berantai' pertama Amerika Serikat di era modern. Ia membunuh para korbannya dengan mencekiknya.
Seperti dilansir dari BBC, antara Juni 1962 dan Januari 1964, 13 wanita di wilayah Boston dicekik. Polisi tidak percaya bahwa itu adalah perbuatan satu orang. Namun publik diyakinkan oleh media bahwa mereka semua adalah korban dari seorang pembunuh yang mereka juluki 'The Boston Strangler'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang mengerikan bagi penduduk Boston adalah bahwa korbannya bukan pelacur atau gelandangan, tetapi wanita paruh baya atau orang terhormat yang diserang di rumah mereka sendiri.
Korban pertama
Pada malam 14 Juni 1962, Anna Slesers, seorang penjahit berusia 55 tahun kelahiran Latvia, baru saja selesai makan malam. Dia memutuskan untuk mandi sebentar sebelum putranya, Juris, datang menjemputnya. Tahu-tahu, anak sudah tewas dicekik dengan kabel.
Setelah itu, wanita-wanita paruh baya lainnya turut menjadi korban. Polisi pun bergerak. Seroang pria bernama Albert DeSalvo dicurigai sebagai sosok The Boston Strangler.
Kecurigaan terhadap Albert DeSalvo ini bermula dari pengakuannya atas serangkaian kasus pemerkosaan di AS. Selain itu, bukti DNA yang ditemukan pada korban terakhir The Boston Stangler, Marry Sullivan saat itu juga tidak cocok.
14 Juni 1962: Anna Slesers, 55
28 Juni 1962: Mary Mullen, 85
30 Juni 1962: Nina Nichols, 68
30 Juni 1962: Helen Blake, 65
21 Agustus 1962: Ida Irga, 75
30 Agustus 1962: Jane Sullivan, 67
5 Des 1962: Sophie Clark, 20
31 Des 1962: Patricia Bissette, 23
9 Maret 1963: Mary Brown, 69
6 Mei 1963: Beverly Samans, 23
8 Sep 1963: Evelyn Corbin, 58
23 Nov 1963: Joann Graff, 23
4 Jan 1964: Mary Sullivan, 19
Albert mengaku pembunuhan-pembunuhan ini meskipun beberapa pihak masih meragukannya.