Kisah Ipda Slamet Hafidin Bangun Yayasan untuk Bantu Masyarakat Rentan

Kandidat Hoegeng Awards 2022

Kisah Ipda Slamet Hafidin Bangun Yayasan untuk Bantu Masyarakat Rentan

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Sabtu, 16 Apr 2022 12:57 WIB
Aipda Slamet bercerita mendirikan YSPS itu berangkat dari keprihatinan dirinya melihat kondisi ekonomi masyarakat karena pandemi COVID-19.
Foto: Ipda Slamet membantu evakuasi warga sakit dengan kapal motor. (dok. istimewa)
Jakarta -

Nama Ipda Slamet Hafidin diusulkan pembaca detikcom menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Dia disebut meninggalkan kesan baik saat menjabat Kapolsek Tanjung Harapan, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dengan mendirikan Yayasan Semut Peduli Sesama (YSPS) untuk membantu kelompok rentan seperti masyarakat miskin hingga lansia.

Nur Wasilah adalah pengusul Ipda Slamet melalui formulir online di tautan https://dtk.id/hoegengawards. Ia juga menjadi salah satu pengurus yayasan yang didirikan oleh Ipda Slamet Hafidin. Berikut kesaksian Nur soal sosok Ipda Slamet:

Beliau sosok baru di kampung kami di daerah Tanjung Aru yang ditugaskan sebagai Kapolsek Tanjung Harapan. Singkat masa tugas beliau hanya 1 tahun 3 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam masa jabatan beliau sudah bisa mengajak masyarakat untuk membantu mendirikan perumahan asrama polisi yang sudah puluhan tahun tidak layak pakai dan selesai dalam kurun waktu 7 bulan. Beliau juga mendirikan yayasan yang bernama Yayasan Semut Peduli Sesama (YSPS).

Kegiatan dari yayasan adalah Jumat Berbagi, yaitu membagikan berupa sembako setiap Jumat kepada masyarakat yang kurang mampu yang ada di desa tersebut. Ketika beliau dipindah tugaskan membuat semua warga bersedih dan merasa kehilangan sosok yang sangat rendah hati dan baik hati.

ADVERTISEMENT

detikcom lalu menghubungi Wasilah untuk menggali lebih dalam soal ceritanya terkait sosok Ipda Slamet Hafidin. Wasilah menceritakan awal mula YSPS didirikan sebagai bentuk timbal balik Ipda Slamet kepada masyarakat setempat karena telah membantu memperbaiki asrama polisi di Tanjung Aru yang kondisinya memprihatinkan.

"Akhirnya beliau merencanakan (renovasi asrama polisi) bisa nggak dibantu kalau misalkan saya mau membangun, akhirnya beliau itu dapat bantuan, ada yang nyumbang semen, ada yang nyumbang pasir gitu. Akhirnya terbangun lah 7 pintu asrama polisi itu selama kurun waktu 7 bulan," kata Wasilah kepada detikcom, Kamis (14/4/2022).

Sebagai bentuk terima kasih, Ipda Slamet mendirikan YSPS. Menurut Wasilah, yayasan itu dibangun untuk mewadahi masyarakat agar bisa saling membantu antara warga yang mampu dengan warga yang kurang mampu.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Awalnya, ide untuk mendirikan YSPS tercetus dari hasil bincang-bincang Ipda Slamet bersama warga di warung kopi. Lalu, Ipda Slamet mengajak pemuda-pemuda untuk menjadi pengurus yayasan yang bergerak di bidang sosial itu.

"Jadi beliau bergerak bagaimana kalau kita mengadakan sosial. Akhirnya terkumpul sampai 10 orang dari pengurus intinya itu dan beliau jadi pembinanya dan terbentuk lah yayasan itu," ucapnya.

Yayasan itu memiliki kegiatan utama yakni membagikan sembako ke warga di Desa Tanjung Aru, Tanjung Harapan, Kabupaten Paser. Meski Ipda Slamet tak lagi bertugas sebagai Kapolsek Tanjung Harapan, tapi programnya masih terus berjalan hingga kini. Ipda Slamet pun terus memantau langsung programnya tersebut.

"Dia (Ipda Slamet) itu setiap Jumat beda-beda, misal Jumat ini RT 1, Jumat depan RT 2 seperti itu dan itu sampai sekarang berjalan. Jadi walaupun beliau sudah nggak di sini (sudah tidak jadi Kapolsek lagi) itu tetep berjalan, pembinanya beliau tetap," ujarnya.

Ipda Slamet Ingin Bayar Jasa Masyarakat

Dihubungi konfirmasi terpisah, Ipda Slamet Hafidin menjelaskan berdirinya asrama polisi untuk anggota Polsek Tanjung Harapan atas bantuan warga. Ia pun merasa berhutang jasa terhadap masyarakat setempat.

Dia berpesan kepada Kapolsek dan anggota-anggota penerusnya agar berdinas dengan baik untuk melayani masyarakat di Tanjung Aru.

"Pada waktu itu yang bangun bukan Kapolsek tuh, yang bangun adalah warga masyarakat. Jadi dia membangunkan polisi sebuah asrama. Jadi sekarang tinggal kita membayar hutang ke masyarakat nih. Harus dinas yang baik, bagaimana situasi keamanan bisa tercipta dengan baik di sana," ucapnya.

Bangun Yayasan karena Prihatin ke Masyarakat Terdampak Pandemi

Ipda Slamet bercerita mendirikan YSPS itu berangkat dari keprihatinan dirinya melihat kondisi ekonomi masyarakat karena pandemi COVID-19. Menurutnya, saat itu masyarakat miskin, lansia, dan kelompok rentan lainnya harus diberikan bantuan.

"Melihat dari itu, ini harus kita lakukan saling berbagi nih. Cuma saya nggak punya orang. Akhirnya saya rekrutlah teman-teman anak muda di sana, termasuk mahasiswa yang ada di sana," katanya.

Aipda Slamet bercerita mendirikan YSPS itu berangkat dari keprihatinan dirinya melihat kondisi ekonomi masyarakat karena pandemi COVID-19.Foto: Ipda Slamet dikenal cepat tanggap dan selalu ringan tangan membantu warga yang sedang dalam kondisi kesulitan. (dok. istimewa)

Yayasan itu memiliki program membagikan paket sembako setiap hari Jumat kepada masyarakat yang membutuhkan. Sekitar 60 paket sembako dibagikan setiap Jumat.

Dia merasa senang anak-anak muda tersebut bersedia membantunya di yayasan. Meski tak ada benefit yang didapat oleh mereka.

"Saya sampaikan, ini tidak bisa berjalan kalau hanya satu orang yang punya pikir. Tapi ini kerja sama sama semua masyarakat, doa restu juga," tegasnya.

Sementara itu, program bagi-bagi sembako yang dilakukan setiap Jumat itu baru dilakukan kepada masyarakat Desa Tanjung Aru. Apabila ada dana lebih, ke depannya ia berencana akan membagikan bantuan juga ke masyarakat di desa lainnya.

"Alhamdulillah kan kita Polri dengan Puskesmas selama 3 tahun pandemi ini sinergi. Jadi mau jam berapa pun oke. Makanya dengan kedekatan kami, apa pun ya bisa dibantu. Termasuk pengobatan gratis terhadap warga lansia," tuturnya.

Ipda Slamet menyebut yayasan itu dihidupi oleh dana dari swadaya masyarakat. Tapi tak jarang, ia juga harus merogoh kocek dari kantong pribadinya jika yayasan kekurangan dana.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.

(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads