Bekasi -
Selebgram Bekasi Ida Ferawati atau dikenal Idafera dilaporkan ke Polres Metro Bekasi. Idafera dilaporkan atas dugaan menilap duit arisan online senilai Rp 1 miliar.
Idafera dilaporkan oleh sejumlah membernya yang merasa dirugikan. Selebgram Bekasi ini dituduh menggelapkan duit arisan untuk preweding hingga liburan ke Bali dan Lombok.
Selebgram Bekasi Dituding Bawa Kabur Rp 1 Miliar
Salah satu pelapor yakni pria inisial DS (22) yang mengaku teman semasa SMA Idafera. DS mengatakan 150-an member mengalami kerugian hingga miliaran rupiah akibat dugaan penipuan dan penggelapan Idafera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sekitar Rp 1 miliar lebih yang kita udah totalin, karena memang saya itu termasuk yang memang kerugiannya menengah. Ada yang Rp 30 juta." kata DS saat dihubungi detikcom, Rabu (13/4/2022).
Selebgram Bekasi Dituduh Tilap Duit Arisan buat Prewed-Liburan
DS mengatakan Idafera sudah beberapa minggu ini terlambat mencairkan duit arisan. DS curiga uang para member digunakan buat keperluan pribadi Idafera.
"Nah bulan Maret lalu juga dia prewed sama tunangannya, liburan ke Bromo dan Bali, itu kan muncul asumsi dari member-member," ujar DS.
Bukan tanpa alasan DS dan member lain curiga. Pasalnya, sehabis IF pulang liburan, pencairan arisan menjadi terhambat.
"Nah diperkuat dengan setelah dia liburan itu pencairan arisan, pencairan open slot lunas (opslun) itu terhambat. Yang biasanya pencairan H+1 dapat, ini bisa satu minggu, dua minggu, bahkan akhirnya satu minggu setelah dihubungi," tuturnya.
Lihat juga video 'Ibu Muda di Subang Tipu Ratusan Orang Via Arisan Online Fiktif, Raup Rp 2 M':
[Gambas:Video 20detik]
Baca di halaman selanjutnya: modus operasi selebgram Bekasi.
Modus Operandi Selebgram Bekasi
Pelapor menyebutkan selebgram perempuan ini menjanjikan keuntungan dua kali lipat kepada para membernya.
"Jadi dalam arisan online tersebut dia ada tiga produk, pertama itu arisan online konvensional. Seperti biasa orang taruh terus gantian untuk dapat," ujar DS.
Kemudian, terlapor juga menawarkan yang namanya open slot lunas atau disingkat opslun. Opslun ini modelnya member mengisi slot yang kosong.
"Jadi kan ada member yang tidak selesai dalam mengikuti arisan. Nah ketika tidak selesai berarti kan itu harus tetap diisi slot tersebut, jadi dia menawarkan bagi orang-orang yang mengisi slot yang kosong," jelasnya.
Berikutnya, terlapor juga menawarkan arisan dalam bentuk barang berupa telepon genggam.
"Lalu produk yang ketiga itu ada arisan iPhone, itu juga menawarkan arisan tersebut," imbuhnya.
Baca di halaman selanjutnya: polisi selidiki.
Polisi Selidiki Laporan ke Selebgram Bekasi
Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif membenarkan adanya pelaporan terhadap IF. Laporan tersebut masih diselidiki polisi.
"Ada berapa laporan lah ya, udah seminggu. Kalau laporannya penipuan gitu aja, nah nanti setelah diperiksa beberapa baru kita sampaikan," ujar Gidion saat dihubungi detikcom, Rabu (14/4/2022).
Gidion belum menjelaskan lebih lanjut terkait jumlah korban dan berapa kerugian para korban. Namun, ia mengatakan pihaknya menerima sejumlah laporan terkait dugaan penipuan selebgram IF ini.
"Ada beberapa lah (laporan)," imbuhnya.
Selegram Bekasi Bantah Menipu
Selebgram Bekasi Ida Ferawati alias Idafera melalui kuasa hukumnya, Griffinly Mewoh, menepis sangkaan menilap uang member arisan online-nya. Griffin membantah kecurigaan member jika kliennya menggunakan duit arisan buat prewedding dan liburan ke Bali hingga Lombok.
"Nggak, alasan-alasan member aja itu mah," ujar Griffin ketika dihubungi detikcom pada Kamis (14/4/2022).
Grifin mengatakan permasalahan pencairan duit arisan ini karena sejumlah member kabur setelah mendapatkan keuntungan. Menurut Grifin, ada 100 member yang kabur.
"Kalau yang kabur dan mendapatkan keuntungan kurang-lebih hampir 100 orang lah," ujarnya.
Griffin mengatakan kliennya siap kooperatif. Ia berjanji akan memenuhi panggilan polisi.
"Tapi, jika memang sudah benar pastinya akan ada panggilan dan sebagainya dan pasti akan kita hadapi," tutur Griffin.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
.webp)
