Puisi Kritik untuk Luhut dari Fadli Zon yang Disebut Sibuk Main Medsos

Puisi Kritik untuk Luhut dari Fadli Zon yang Disebut Sibuk Main Medsos

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 14 Apr 2022 13:01 WIB
Fadli Zon (Tsarina/detikcom)
Foto: Fadli Zon (Tsarina/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPR RI Fadli Zon membuat puisi berisi kritikan yang ditujukkan ke sosok yang berdusta menggunakan big data. Surat yang menyinggung soal 'Brutus' dan 'big data' itu pun direspons pihak Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Fadli Zon diketahui memang beberapa kali sempat membuat puisi kritikan kepada pemerintah. Kali ini dia menyinggung langsung soal polemik penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden yang mencuat akhir-akhir ini.

Puisi yang diberi judul 'Brutus' itu diunggah oleh Fadli Zon di akun Twitter pribadinya, @fadlizon, pada Rabu (13/4). Dia mengaku secara spontan membuat puisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam puisi itu, Fadli Zon menyinggung pendusta dengan big data. Selain itu, polemik perpanjangan masa jabatan presiden juga diungkit dalam puisi itu.

Meski begitu, Fadli Zon tidak secara gamblang menyebutkan siapa yang dirinya coba sindir.

ADVERTISEMENT

Berikut ini isi puisi 'Brutus':

Lihatlah Indonesia makin berantakan
Ulah jahat oknum pejabat rakus arogan
Harga-harga meroket terbang
Utang menumpuk minyak goreng hilang
Tapi pengkhianat merasa jadi pahlawan

Pandai berdusta dengan big data
Apapun dilakukan demi kuasa
Nasib konstitusi dipertaruhkan
Jabatan Presiden minta diperpanjang
Ambisi mengatur segala urusan
Investasi gembar gembor tinggal janji
Tipu muslihat merampok hasil bumi
Asing pesta pora bersama oligarki
Negeri ini harus dimerdekakan kembali!

Meski belum jelas untuk siapa, namun belakangan Luhut memang menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, dia sempat mengaku mempunyai big data terkait mayoritas publik mendukung dilakukannya penundaan pemilu.

Simak di halaman berikutnya respons pihak Luhut.

Respons Pihak Luhut

Puisi kritik Fadli Zon tersebut lantas direspons oleh juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi. Dia sempat terheran-heran lantaran Fadli Zon memiliki waktu untuk membuat karya puisi.

Tak hanya itu, Jodi juga meminta agar masyarakat mulai mengawasi kinerja Fadli Zon sebagai anggota DPR.

"Yang nulis sempat-sempatnya ya buat puisi, twitter berkali-kali tiap hari, mungkin masyarakat perlu juga mengawasi kinerja di sana, kan pakai uang rakyat juga," kata Jodi saat dihubungi, Kamis (14/4/2022).

Jodi lantas membandingkan Luhut dengan Fadli Zon. Dia memastikan Luhut tidak akan punya waktu sebanyak Fadli Zon yang bahkan bisa membuat puisi.

"Menko sih sudah pasti nggak sempat buat puisi. Karena sibuk antara lain rapat mengurusi lumbung ikan, food estate, hilirisasi minerba, energi transisi, sistem informasi batu bara, diseminasi pelatihan atletik, pengembangan energi baru terbarukan, persiapan pelaksanaan G-20, dan rencana pembukaan Apple Academy di Bali. Ini baru dua hari terakhir saja," ucapnya.

Tak cukup sampai di situ, Jodi bahkan mempertanyakan apa yang dilakukan Fadli Zon beberapa hari belakangan ini. Dia meyakini Fadli Zon hanya sibuk bermain medsos.

"Kalau yang buat puisi dan teriak brutus ngapain aja dua hari ini? Mungkin sibuk bersosmed," ujar dia.

Untuk diketahui, Fadli Zon memang anggota dewan yang beberapa kali kerap membuat puisi. Beberapa bulan lalu, Fadli Zon sempat membuat puisi untuk ibundanya yang telah tiada.

Tak hanya itu, dia juga sempat membuat puisi berjudul 'Negeri di Tepi Jurang'. Kala itu dia mengaku membuat puisi tersebut sebagai ekspresi seni.

"Puisi adalah ekspresi seni. Kalau ditanya untuk siapa, untuk kita semua," kata Fadli Zon saat dihubungi detikcom, Kamis (21/1/2021) lalu.

"Agar selalu waspada dan introspeksi. Itu spontan saja. Kegelisahan atas apa yang sedang kita hadapi," tambah dia.

Halaman 2 dari 2
(maa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads