Tajam Kritik Fadli Zon Lewat Puisi 'Brutus Pendusta dengan Big Data'

Tajam Kritik Fadli Zon Lewat Puisi 'Brutus Pendusta dengan Big Data'

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 14 Apr 2022 04:33 WIB
Fadli Zon
Foto: Rakha Arlyanto Darmawan/detikcom
Jakarta -

Sepucuk puisi diciptakan Fadli Zon. Isinya kritik tajam. Anggota Komisi I DPR RI itu menyindir 'brutus' sembari mengungkit soal big data.

Puisi berjudul 'Brutus' ini diunggah Fadli Zon di akun Twitternya, @fadlizon, pada Rabu (13/4/2055). Dia menyebut puisi itu dibuat dengan spontan.

Dalam puisi berjudul 'Brutus', Fadli Zon mengisahkan seseorang pejabat yang disebutnya membuat kondisi Indonesia memprihatinkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puisi itu juga menyinggung soal pendusta dengan big data serta ada permintaan perpanjangan masa jabatan presiden.

Berikut isi puisi tersebut:

ADVERTISEMENT

Lihatlah Indonesia makin berantakan
Ulah jahat oknum pejabat rakus arogan
Harga-harga meroket terbang
Utang menumpuk minyak goreng hilang
Tapi pengkhianat merasa jadi pahlawan

Pandai berdusta dengan big data
Apapun dilakukan demi kuasa
Nasib konstitusi dipertaruhkan
Jabatan Presiden minta diperpanjang
Ambisi mengatur segala urusan
Investasi gembar gembor tinggal janji
Tipu muslihat merampok hasil bumi
Asing pesta pora bersama oligarki
Negeri ini harus dimerdekakan kembali!

Fadli Zon tidak menyebutkan siapa sosok di balik puisinya itu. Lalu, untuk siapa puisi itu?

Big data sendiri tengah menjadi perbincangan hangat di dunia perpolitikan Indonesia setelah sempat disinggung Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait isu penundaan pemilu.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Lihat Video: Momen Luhut Hampiri Mahasiswa UI, Debat soal Big Data

[Gambas:Video 20detik]



Fadli Zon, sebelum membuat puisi 'Brutus', pernah menanggapi isu perpanjangan pemilu. Konteksnya Fadli Zon menanggapi arahan Presiden Joko Widodo yang melarang menterinya membicarakan hal itu lagi.

"Itu sebuah langkah yang bijak karena pemilu itu sudah ada jadwalnya dan jadwal itu sudah disepakati oleh DPR maupun pemerintah, yaitu 14 Februari 2024," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022).

Fadli Zon meminta menteri Jokowi berfokus pada program supaya seluruh program pemerintah Jokowi dapat terealisasikan hingga akhir jabatannya.


"Sebaiknya fokus saja para menteri adalah untuk menyelesaikan apa yang menjadi rencana program realisasi program-program ke depan. Waktunya kan tinggal sebentar lagi. Apa yang belum diimplementasikan yang menjadi target harus diselesaikan," ujarnya.

"Menurut saya, memang seharusnya demikian, jangan sampai waktu yang tinggal sedikit lagi di masa pemerintahan habis dengan kegaduhan yang sebenarnya merupakan pepesan kosong karena jadwal pemilu sudah ada," kata Fadli Zon.

Lebih lanjut, Fadli mengatakan apa yang disampaikan Jokowi menjadi bukti kalau tidak ada permintaan pemerintah terkait penundaan pemilu. Begitu juga dengan pribadi Jokowi. Dia percaya Jokowi tak punya niat menunda pemilu.

"Artinya selama ini Pak Jokowi sendiri pernyataannya kan tidak ada yang meminta penundaan itu yang saya tahu, dari menterinya kan yang meminta penundaan, kecuali dari beliau langsung, tetapi setahu saya tidak ada pernyataan dari Pak Jokowi itu," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads