Sosok Bripka Indra Wahyudin menjadi inspirasi karena dedikasinya untuk masyarakat di sejumlah desa Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Bahkan, Kepala Desa Landau Bara, Sintang, Sukirman Bayu mengusulkan Bripka Indra menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui formulir online di tautan https://dtk.id/hoegengawards.
Bripka Indra adalah Bhabinkamtibnas di Desa Landau Bara, Kecamatan Kayah Hulu, Kabupaten Sintang, sejak tahun 2010 silam. Ia dinilai telah berjasa dengan program literasi yang dijalankannya mampu mengentaskan buta huruf warga desa binaannya.
Sosok polisi yang dikenal baik dan dekat masyarakat itu juga disebut berkontribusi dalam program Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan. Program ODF dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan karena pembuangan tinja yang sembarangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukirman menyebut Bripka Indra telah membantu warga desa membangun 21 toilet dalam program ODF itu. Berikut kesaksian Sukirman soal Bripka Indra:
Bapak Bripka Indra Wahyudin menurut saya adalah sosok polisi yang bekerja dengan sepenuh hati dan berdedikasi tinggi. Karena selama beliau bertugas di Polsek Kayan Hulu dari tahun 2010 sampai dengan sekarang telah banyak sekali terobosan yang beliau lakukan untuk kebaikan masyarakat.
Tahun 2018 sampai dengan sekarang, beliau telah membentuk kelompok belajar untuk warga desa yang tidak pernah mengenyam pendidikan atau buta huruf di tiga desa, yaitu Desa Landau Bara, Desa Kebarau dan Desa Tanjung Bunga dengan jumlah peserta hampir 100 orang. Selain itu, beliau juga menggalakkan budaya membaca kepada anak-anak dengan membentuk kelompok perpustakaan keliling motor pintar Bhabinkamtibmas.
Bripka Indra Wahyudin juga membentuk satuan karya pramuka di wilayah Kayan Hulu, membantu program ODF dengan membuat WC sebanyak 21 unit bagi masyarakat Desa Kebarau.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
detikcom lalu menghubungi Sukirman via telepon untuk menggali lebih jauh kesaksian soal kebaikan Bripka Indra. Sukirman menyebut program mengajar membaca yang digagas Bripka Indra bertujuan untuk memberantas buta huruf di desanya.
"jadi intinya programnya untuk pemberantasan buta huruf. Kemarin juga beliau sudah menawarkan dengan saya juga program untuk perpustakaan itu untuk taman baca. Cuma kami lagi merilis karena dari desa juga kan memang harus kami pelajari dulu semuanya seperti apa," kata Sukirman kepada detikcom, Selasa (5/4/2022).
Sukirman mengatakan warga yang diajarkan membaca adalah anak-anak hingga ibu-ibu. Ide untuk program literasi itu bermula dari keresahan bahwa banyak masyarakat yang tidak bisa membaca dan tidak mengerti administrasi.
Maka dari itu, Sukirman meminta Bripka Indra untuk mengajarkan warga membaca. Singkat cerita, kini ibu-ibu yang diajarkan tersebut telah bisa membaca, mengerti administrasi, dan bisa bikin tanda tangan.
"Jadi maklum lah namanya di kampung ini kan untuk menjaga jangan sampai para ibu-ibu ini nanti nggak paham atau nggak mengerti tentang administrasi gitu. Kemarin lumayan juga sih ibu-ibunya yang belajar. Alhamdulillah udah berhasil lah udah diloloskan itu, udah bisa membaca, kemudian tanda tangan, udah mulai paham lah," ucapnya.
Perihal program ODF, Sukirman menyebut bahwa warga di desa tetangganya sebelumnya banyak yang tidak memiliki toilet di rumahnya hingga harus pergi buang air besar ke sungai. Atas kepedulian Bripka Indra, akhirnya ia membangun 21 toilet di sejumlah rumah warga.
Program Entas Buta Huruf Dimulai Sejak 2018
Bripka Indra Wahyudin mengatakan bahwa program bertajuk Berantas Buta Huruf dan Aksara (B2HA) dilakukannya sejak tahun 2018 di Desa Landau Bara, Desa Kebara, dan Desa Tanjung Bunga. Pesertanya mayoritas masyarakat yang berusia di atas 40 tahun.
"Karena kan itu latar belakangnya kita tercetus kelompok belajar tersebut dari waktu itu tahun 2018, saya laksanakan sambang desa. Jadi kan ada buku blangko DDS itu. Kan harus ada tanda tangannya tuh yang kita kunjungi. Itu pada saat saya minta tanda tangan, mereka tidak bisa. Jadi kata mereka jangankan tanda tangan, baca saja pun kami tidak bisa," kata Bripka Indra.
Bripka Indra datang ke desa-desa untuk mengajarkan baca tulis. Dia mengumpulkan warga dalam sebuah gedung pertemuan lalu mengajarkan baca tulis.
Dia menjelaskan programnya itu sempat terhenti pada tahun 2020 lantaran COVID-19. Meski demikian, dalam waktu dekat dia akan membali menjalankan programnya tersebut.
Total jumlah peserta yang mengikuti program B2HA dari tiga desa hampir mencapai 100 orang. Bripka Indra turut melibatkan sang istri dalam melaksanakan program literasinya itu.
"Kebetulan istri saya juga petugas paramedis di sini. Jadi selain membantu baca tulis juga setiap satu bulan sekali, kita laksanakan pengecekan kesehatan gitu," ujarnya.
Bripka Indra mengatakan kini 90 persen warga yang mengikuti program B2HA itu sudah bisa membaca dan menulis. Untuk sisanya sudah mulai mengetahui angka dan huruf.
![]() |
Selain mengajari orang dewasa membaca, Bripka Indra memiliki program perpustakaan keliling. Program tersebut dia beri nama Motor Pintar Bhabinkamtibmas.
"Untuk perpustakaan kelilingnya dilaksanakan setiap saya melaksanakan sambang ke desa-desa dengan sasaran para pelajar," katanya.
Dia bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sintang untuk menyediakan koleksi-koleksi buku yang bakal dibawa dalam motornya itu. Menurutnya, minta baca anak-anak desa binaannya cukup tinggi.
Terkait membangun 21 toilet di Desa Kebarau, ia turut menyumbang bahan-bahan bangunan seperti semen dan kayu. Menurutnya, barang-barang itu ia beli menggunakan uang pribadinya.
"Jadi waktu itu ada program ODF, sampai dengan H-7 program ODF ini masih ada 21 KK yang belum memiliki kakus atau WC di dalam rumah. Saat itu ada rapat dari unsur Pemerintah Desa, tidak ada titik temu dikarenakan ada permasalahan semen, kayu, jadi mereka tidak siap. Dari situ saya bantu dengan semennya plus dengan pembuatannya," ucapnya.
Usaha dari Bripka Indra telah membuahkan hasil. Kini, tidak ada lagi warga di Desa Kebarau yang harus membuang air besar di sungai karena mereka telah memiliki toilet di dalam rumah sendiri.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.
(fas/tor)