Kisah Kombes Murry Miranda, Berbagi Sembako-Bedah Rumah Warga Miskin Rote Ndao

Kandidat Hoegeng Awards 2022

Kisah Kombes Murry Miranda, Berbagi Sembako-Bedah Rumah Warga Miskin Rote Ndao

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 05 Apr 2022 11:34 WIB
Kombes Murry Miranda saat masih menjabat Kapolres Rote Ndao, NTT
Kombes Murry Miranda saat masih menjabat Kapolres Rote Ndao, NTT (Foto: dok. detikcom)
Jakarta -

Kombes Murry Miranda pernah menjadi Kapolres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2015-2018. Melalui formulir online di tautan https://dtk.id/hoegengawards, Kombes Murry menjadi salah satu kandidat yang diusulkan menerima Hoegeng Awards 2022.

Sebagai Kapolres Rote Ndao, Kombes Murry turut berupaya menjamin kesejahteraan masyarakat setempat. Kombes Murry pun disebut pembaca detikcom bernama Windu sering memberi paket sembako untuk warga kurang mampu dan membedah sejumlah rumah warga yang rusak. Berikut cerita Windu:

Semasa beliau menjabat sebagai Kapolres Rote Ndao, beliau banyak membantu masyarakat ekonomi rendah dengan selalu memberikan bantuan berupa sembako dan juga bedah rumah. Beliau selalu membawa sembako di dalam mobil dinas untuk dibagikan kepada setiap masyarakat yang ditemui beliau saat bertugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui sambungan telepon, Windu menjelaskan bahwa Kombes Murry selalu membawa paket sembako di dalam mobil dinasnya saat melakukan kunjungan ke manapun. Apabila ia melihat masyarakat kurang mampu, tak segan untuk turun dari mobil, lalu memberikan sembako.

"Jadi jalan, kunjungan ke pasar atau ke mana dia lihat ada masyarakat yang kurang mampu, ya itu nanti dia turun dari mobil dia kasih," kata Windu kepada detikcom, Senin (4/4/2022).

ADVERTISEMENT

Selain membagikan sembako, Kombes Murry juga disebut pernah membedah rumah warga yang dianggap tak layak huni.

"Dia kunjungan ke Polsek, lihat mungkin ada rumah yang tidak layak, terus masyarakatnya yang kurang mampu, itu dia langsung terjun kemudian dia langsung perintahkan anggota untuk pembedahan rumah," ucapnya.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Bedah Rumah-Bagikan Sembako Pakai Uang Pribadi

Kombes Murry menyebut ia dalam melaksanakan bagi-bagi sembako dan bedah rumahnya menggunakan dana pribadinya. Semasa menjabat Kapolres Rote Ndao tahun 2016, ia membuat seribu paket sembako untuk dibagikan langsung ke masyarakat.

Di tahun berikutnya, Kombes Murry menambah paket sembakonya menjadi 1.500. Hal itu dilakukan karena melihat 70 persen masyarakat Rote Ndao merupakan masyarakat miskin.

"Memang waktu 2016 itu ada 1.000 paket sembako kalau nggak salah. Itu sekitar Rp 500.000-an lah harganya satu paket itu kan. Nah itu kita tidak melaksanakan pembagian itu kayak disuruh dikumpulkan ke mana, tapi kita door to door langsung. Jadi keliling-keliling kita ke kampung," kata Kombes Murry.

Kombes Murry mengaku kerap keliling kampung untuk menginap di permukiman warga setiap weekend. Tak lupa, dia juga memberi sejumlah bantuan peralatan sekolah untuk anak-anak serta pengobatan gratis.

"Tidurnya itu tidak di rumah orang. Walaupun sudah disiapkan, kita tidurnya di teras rumah orang itu yang paling susah tidur di terasnya itu. Jadi merasakan gimana susahnya masyarakat di sana. Jadi ada satu waktu kita tidur di situ," ucapnya.

Kombes Murry menyebut mulai melaksanakan kegiatan bedah rumah sejak 2016 hingga 2018. Ia pun tak ingat betul berapa rumah warga yang pernah dibedah sewaktu menjabat Kapolres Rote Ndao.

Sistemnya adalah ia membuka laporan rumah tak layak huni via Facebook pribadinya. Usai mendapat laporan warga, kemudian survei ke lokasi rumah yang dilaporkan lalu dilakukan pembedahan.

"Jadi bedah rumah itu tidak pernah kita lihat, jadi sistemnya saya di Facebook ya. Nah nanti ada masyarakat share gitu ada rumah orang miskin gini.. gini.. gini. Saya cuma nanti komen di Facebook itu baik nanti kita akan survei, lusa kita akan bedah, gitu aja langsung," ujarnya.

Program bedah rumah itu ia lakukan bergantung dari laporan warga di Facebook. Ia mengaku jika laporan banyak bisa 2 hingga 3 rumah dibedah dalam sebulan.

"Kadang-kadang sebulan dua kali, tiga kali gitu. Tergantung ada aduan laporan gitu aja," pungkasnya.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.

(fas/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads