Kisah kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Monster of Florence di Italia sampai sekarang masih menjadi misteri. Sampai sekarang belum diketahui siapa sosok Monster of Florence sesungguhnya.
Dikutip dari britannica, Monster of Florence atau dalam bahasa Italianya Il Mostro di Firenze, adalah pembunuh berantai Italia yang sudah membunuh 16 orang di perbukitan di luar Florence antara tahun 1968 dan 1985. Kasus ini bahkan menginspirasi novel Hannibal (1999) karya Thomas Harris.
Pada tahun 1968 seorang pria dan seorang wanita dibunuh di sebuah mobil yang diparkir di dekat Florence oleh seorang pembunuh misterius yang kemudian oleh media Italia dijuluki Il Mostro di Firenze.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun seorang pelaku sudah mengakui kejahatannya dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara, pasangan lain terus dibunuh. Sosok Monster of Florence pun masih misterius.
Pada tahun 1974 si pembunuh menyerang pasangan lain, kali ini memutilasi tubuh korban perempuan. Dua pasangan dibunuh dengan cara yang sama pada tahun 1981, dan selama empat tahun berikutnya empat pasangan lagi dibunuh. Masyarakat Italia semakin dibuat takut dengan rentetan pembunuhan terhadap pasangan-pasangan itu. Pembunuhan berhenti pada tahun 1985.
Pada tahun 1994 Pietro Pacciani, seorang buruh tani keliling, dihukum karena membunuh tujuh dari delapan pasangan itu. Namun pengakuan Pacciani ini meragukan saat menjalani sidang pertama. Polisi kemudian mulai curiga bahwa kejahatan itu dilakukan oleh kelompok yang dipimpin oleh Pacciani, tetapi Pacciani sudah keburu meninggal pada 1998 sebelum persidangan kedua dimulai. Selanjutnya dua orang lain yang juga dianggap sebagai antek-antek Pacciani juga telah menjalani hukumannya. Keduanya juga telah meninggal dunia.
Korban Minta Kasus Diselidiki Lagi
Keluarga salah seorang korban menuntut penyelidikan baru atas salah satu misteri paling misterius di Italia itu. Kerabat dari tiga korban telah secara resmi meminta jaksa di kota Tuscan untuk melihat kembali petunjuk potensial di seputar kasus.
"Kami mencari kebenaran, dengan penyelidikan baru, dan kami yakin bahwa ada unsur-unsur dalam berkas kasus lama yang diabaikan," kata pengacara Valter Biscotti seperti dilansir AFP, 25 Maret 2022 lalu.
Biscotti mewakili Estelle Lanciotti, putri tertua korban bernama Nadine Mauriot, yang ditembak mati bersama Jean Michel Kraveichvili pada 1985 saat liburan berkemah di Italia.
Mauriot, dibunuh di tendanya. Ia adalah satu dari empat wanita yang payudara atau area kemaluannya dimutilasi.
"Kami ingin petunjuk baru tentang tersangka yang disebutkan dalam arsip polisi lama yang tidak pernah diselidiki dengan benar, serta DNA yang ditemukan pada surat anonim," kata Biscotti.
Kasus ini juga kerap dikaitkan dengan sebuah sekte pemujaan setan di Italia. Kendati demikian, sosok sesungguhnya dari Monster Florence masih misterius.