Kisah Anjette Lyles: Jadi Dukun, Membunuh, Lalu Gila

Hitamnya Hitam

Kisah Anjette Lyles: Jadi Dukun, Membunuh, Lalu Gila

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 27 Mar 2022 14:08 WIB
Mirip Donat, Kue dari Kencing Ini Dibuat Untuk Menangkal Penyihir
Foto: Ilustrasi dukun (GastrObscura/Site News)
Jakarta -

Anjette Lyles adalah satu satu pembunuh berantai paling terkenal di negara bagian Georgia, Amerika Serikat. Ia yang awalnya merupakan dukun ilmu hitam yang kemudian menjadi pembunuh berantai.

Dikutip dari Murderpedia, Anjette lahir di Macon, Georgia, AS dan merupakan anak semata wayang Jetta Watkins dan William Donovan pemilik perusahaan produksi. Semasa kecil, Lyles adalah siswa yang biasa-biasa saja, dia cantik dan memiliki kepribadian yang baik.

Pada tahun 1947 ia menikah dengan Ben F Lyles Jr. Suaminya mempunya restaurant di pusat kota Macon. Pasangan itu memiliki dua putri, Marcia, lahir pada tahun 1948, dan Carla, lahir pada tahun 1951. Anjette dan Ben mengoperasikan restoran bersama, dan dia sangat sukses. Namun, pada bulan Juni 1951, Ben Lyles menjual restoran tersebut karena kesehatannya yang menurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Pada bulan April 1955 dia membeli kembali restoran yang dia yakini telah dicuri suaminya dan menamainya Anjette's. Dia kemudian menikah lagi.

Simak juga 'Adi, Penyandang Down Syndrome Kolektor Medali':

[Gambas:Video 20detik]




Pembunuhan Berantai

Tak puas dengan usahanya, ia pun beralih profesi menjadi dukun ilmu hitam. Fase inilah yang menjadi awal dari kasus pembunuhannya.

Pada tahun 1958, pihak berwenang di Macon menerima surat anonim yang isinya mengungkap bahwa Marcia diracun di rumah. Polisi pun bergerak.

Gadis itu meninggal sebelum polisi mengendus kasus ini. Hasil autopsi mengungkapkan jejak arsenik yang beracun. Namun saat itu Anjette mengarang cerita jika putrinya itu tewas karena tak sengaja menenggak racun.

Pencarian ini juga mendorong polisi hingga menemukan kerangka anggota keluarga lainnya, termasuk dua suami terakhir Anjette dan salah satu ibu mertuanya. Pada penggalian, ketiga korban dinyatakan positif arsenik, dan Anjette terbukti telah menerima manfaat asuransi setelah kematian dari keluarganya itu.

Ia pun dihukum dan dijatuhi hukuman mati di persidangannya. Namun, Anjette kemudian dinyatakan gila oleh psikiater pengadilan dan dibawa ke rumah sakit di Milledgeville.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads