"Supaya apapun latar belakangnya, setelah jadi prajurit TNI maka pedomannya adalah Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Kalau takut? Ya berarti kita meragukan kemampuan TNI. Kalau TNI-nya yang justru khawatir? Ya berarti nggak percaya diri," sebutnya.
Apakah kebijakan baru ini akan menimbulkan dinamika di internal TNI khususnya TNI AD? Fahmi menilai tidak. Sepanjang Jenderal Andika telah menetapkan hal itu sebagai pedoman baku dalam proses rekrutmen dan seleksi, tentu akan dipatuhi dan dilaksanakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pro kontra di internal bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan berlebihan karena jika perintah sudah jelas, saya kira semua akan loyal. Kegaduhan hanya akan terjadi di eksternal dan itu wajar saja. Dengan penjelasan yang baik, menurut saya perubahan kebijakan itu akan bisa dipahami," imbuhnya.
(rfs/idn)