Sedih! Wanita Hadiri Wisuda Ponakan yang Meninggal usai Skripsi di Riau

Sedih! Wanita Hadiri Wisuda Ponakan yang Meninggal usai Skripsi di Riau

Raja Adil Siregar - detikNews
Jumat, 01 Apr 2022 03:51 WIB
Prosesi wisuda (dok Humas Unilak)
Foto: Prosesi wisuda (dok Humas Unilak)
Pekanbaru -

Suasana sedih menyelimuti prosesi wisuda mahasiswa Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Bagaimana tidak, seorang wanita hadir menggantikan keponakannya yang meninggal setelah ujian skripsi.

Suasana sedih itu terlihat saat seorang wanita berhijab dipanggil ke depan oleh Rektor Unilak, Dr Junaidi. Wanita paruh baya itu dipanggil pertama dari ratusan wisudawan yang hadir.

Beberapa kali mengusap air mata, wanita itu akhirnya tiba tepat di depan anggota senat. Momen sedih itu juga disaksikan wisudawan Universitas Lancang Kuning Ke-64 tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendidikan adalah perjuangan dan Agung telah memperlihatkan semangatnya dalam meraih gelar sarjana," terang Rektor di sela menyambut wanita bernama Mujiati itu di acara wisuda, Kamis (31/3/2022).

Rektor menyebut, Mujiati adalah bibi dari salah satu mahasiswa bernama Agung Krish Mandala. Agung adalah mahasiswa dari Fakultas Kehutanan yang wafat 3 hari setelah ujian skripsi atau 10 Januari 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

"Sarjana ini adalah mimpi Agung, orang tua dan keluarga," imbuh Junaidi saat moment penyerahan ijazah secara simbolis kepada keluarga.

Mujiati yang ditemui usai wisuda tak kuat menahan air mata. Muji terlihat berulang kali mengusap air mata dan menceritakan tekadnya untuk sampai ke acara wisuda di Ballroom Hotel Labersa.

"Kemarin agak berat hadir untuk datang saat yudisium dan wisuda. Tapi setelah ada dukungan keluarga akhirnya datang ikut acara yudisium dan wisuda," terang Muji.

Muji mengatakan gelar sarjana Kehutanan adalah cita-cita Agung. Apalagi sejak ayah dan ibunya telah tiada.

"Ini adalah mimpi Agung setelah kedua orang tuanya mendahului. Mimpi sudah lama," kata Mujiati.

Sebagai penghargaan terakhir kepada Agung, Rektor langsung memimpin dan menyerahkan ijazah dengan predikat kelulusan sangat memuaskan. Rektor menyebut Agung adalah sosok yang bergaul dan akrab dengan mahasiswa di kampus tersebut.

"Agung adalah anak yang baik, mudah berkawan dan bagus dalam studi. Agung meninggal setelah ujian skripsi, karena sakit. Keputusan fakultas bahwa Agung tetap dapat menyandang gelar sarjana karena telah memenuhi dan menyelesaikan persyaratan," imbuh Dekan Fakultas Kehutanan, Ir Emmy Sadjati.

(ras/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads