Gubernur Riau Syamsuar memimpin apel pasukan kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Syamsuar meminta warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Apel gelar pasukan turut dihadiri Kapolda Riau Irjen M Iqbal, Danrem Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung, dan Kepala BPBD Edy Afrizal. Selain itu, turut hadir beberapa perwakilan perusahaan dan masyarakat.
"Untuk mengantisipasi terjadi karhutla kita sudah siap siaga. Ini sebagai bagian kita memulai gerakan lewat satgas yang telah dibentuk, baik ini dari satgas provinsi atau kabupaten/kota," kata Syamsuar di kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (31/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu, Syamsuar meminta masyarakat tidak membakar lahan. Salah satunya dengan sosialisasi langsung oleh jajaran Polres dan Dandim hingga ke tingkat bawah.
"Kita harapkan seluruh masyarakat Riau tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Kami minta bantuan juga Pak Kapolres, Dandim sampai ke bawah untuk sosialisasi tidak membakar," katanya.
Selain itu, tercatat ada 6.800 personel gabungan yang diturunkan ke sejumlah daerah. Termasuk daerah-daerah rawan karhutla yang telah dipetakan dan siap siaga.
"Total petugas yang disiagakan dari TNI Polri, gabungan semua 6.800. Tetapi ini semua teman-teman kita di lapangan sudah terbiasa karena daerah-daerah rawan sudah kita petakan. Jadi kita juga dibantu dashboard Lancang Kuning dan setiap hari nanti dilaporkan," katanya.
Kepala BPBD Riau Edy Afrizal mencatat lahan terbakar di Riau sejak Januari lalu mencapai 332 ha lebih. Lahan terbakar tersebar di sejumlah daerah di wilayah Riau.
"Sampai kemarin total lahan terbakar di Riau 332 ha. Lahan terbakar ini tersebar di Rohul 75 ha, Rohil 3 ha, Dumai 19,2 ha, Bengkalis 79 ha, Meranti 7 ha, dan Siak 6,3 ha. Selanjutnya Pekanbaru 4,4 ha, Kampar 65,7 ha, Pelalawan 22 ha, Inhu 17,4 ha, dan Inhil 32,5 ha," katanya.
Adapun daerah yang masih nihil terjadinya kebakaran hutan dan lahan ada di daerah Kuantan Singingi. Sedangkan terluas untuk kebakaran terjadi di Bengkalis dengan 79 ha.
Selain personel gabungan dari TNI, Polri dan BPBD sejumlah perusahaan ikut terlibat. Salah satunya tim Fire Fighter PT RAPP, yang menurunkan personel lengkap dengan peralatannya.
Manajer RAPP Wijatmoko mengatakan perusahaan berkomitmen mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. Untuk pencegahan, pihaknya menyiapkan program Desa Bebas Api sejak tahun 2015 lalu yang telah bermitra dengan 39 desa di Riau.
Sedangkan untuk penanggulangan, tercatat ada 2.275 tim pemadam karhutla yang disiapkan. Mereka terdiri dari 1.155 tim inti, 640 tim cadangan, dan 480 masyarakat peduli api.
"Kita juga memiliki 39 menara pantau dan CCTV di area konsesi yang memonitor selama 24 jam di Pusat Komando Karhutla atau fire command center di Pangkalan Kerinci, selain itu tim juga berpatroli secara reguler baik melalui darat, udara maupun air," kata Wijat usai Apel Siaga di lokasi.