7 Kejengkelan Jokowi soal Impor: Bilang 'Bodoh' dan Larang Tepuk Tangan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 26 Mar 2022 08:23 WIB
Jakarta -

Banyaknya produk impor di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel. Jokowi bahkan menyebut kata 'bodoh' hingga melarang tepuk tangan saat memberikan arahan di depan para kepala daerah hingga menteri.

Kekesalan Jokowi itu diluapkan saat menyampaikan pengarahan kepada para menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang digelar di Badung, Bali, seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022). Berikut sejumlah poin penting dalam arahan Jokowi:

1. Reshuffle

Jokowi menyinggung reshuffle ketika memberi arahan soal Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia. Jokowi kesal dan geregetan, soal reshuffle pun disinggung sang presiden.

Jokowi menyinggung susahnya belanja produk dalam negeri. Jokowi kemudian menyentil kementerian-kementerian dan di momen inilah dia menyinggung reshuffle.

"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya itu. Reshuffle, udah, heeeeh saya itu, kayak gini nggak bisa jalan," kata Jokowi.

"Sudah di depan mata, uangnya ada, uang uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit," imbuh Jokowi.

2. Seragam TNI-Polri Impor

Jokowi juga membeberkan informasi terkait seragam tentara dan polisi yang masih impor. Dia meminta impor ini dihentikan.

"Coba CCTV beli impor. di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini, dipikir kita bukan negara yang maju, buat CCTV saja beli impor. Seragam dan sepatu tentara dan polisi beli dari luar. Kita ini produksi di mana-mana bisa. Jangan diterus-teruskan," imbuh Jokowi.

3. Singgung Menkes, Mentan hingga Kemendikbud

Jokowi juga menyentil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait alat-alat kesehatan yang masih impor. Padahal, kata Jokowi, barang-barang tersebut dijual di sejumlah daerah di Indonesia,

"Alkes, alkes, menteri kesehatan. Tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Yogya ada, Bekasi, Tangerang ada, beli impor. Mau kita terus-teruskan? Silakan. nanti mau saya umumkan kok. Saya kalau sudah jengkel kayak gini saya umumin nanti. Ini RS daerah beli impor, Kemenkes masih impor, tak (saya) baca nanti. Karena sekarang gampang banget, detail, harian bisa saya pantau betul," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyinggung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terkait traktor yang masih dibeli dari luar negeri.

"Menteri pertanian, apa traktor-traktor kayak gitu, bukan hi tech aja impor. Jengkel saya. Saya kemarin dari Atambua, nanem jagung saya lihat ada traktor, ada alsintan, saya lihat, aduh... Nggak boleh Pak Menteri, nggak boleh," tutur Jokowi.

Selanjutnya Jokowi membeberkan detail mengenai angka di sejumlah kementerian. Dia juga menyinggung soal ada yang tak semangat di Kemendikbud-Ristek.

"Coba saja angka-angka, coba kita lihat angka-angka di kementerian, PU, Rp 92 triliun, Kemenhan Rp 68 triliun, Polri Rp 56 triliun, Kemenkes Rp 36 triliun, ini yang gede-gede yang saya sebut yang gede-gede saja. Dikbud Rp 29 triliun, hati-hati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tadi pagi saya cek baru 2 T, ini kelihatannya ada yang nggak semangat di dalamnya, di kementerian," ujar Jokowi.

Jokowi kesal bangku dan kursi di Indonesia masih impor. Dia meminta impor ini dihentikan.

"Masa beli bangku, beli kursi, mau impor kita. Laptop mau impor kita? Kita sudah bisa bikin semuanya itu. Sudah bisa bikin semuanya. Sudahlah, jangan diterus-terusin. Artinya apa? Penambahan pertumbuhan ekonomi itu sudah ada di depan mata kita, kita ini mau mengerjakan atau tidak mau mengerjakan?" imbuh Jokowi.

Selengkapnya di halaman berikut

Simak video: Viral! Dots Board Game, Kafe dengan 300 Permainan






(knv/eva)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork