Wahana restoran diangkat crane yang berada di sekitar Bundaran Semanggi ramai disorot. Pengelola resto yang berada di atas ketinggian itu pun memberikan penjelasan soal keselamatan.
Dirangkum detikcom, Jumat (25/3/2022) foto dan video wahana yang berkonsep tempat makanan atau restoran melayang itu viral di media sosial. Resto itu menggunakan gondola yang diangkat crane.
Dalam video dan foto yang beredar ada sejumlah tepat duduk disediakan di wahana tersebut. Lokasi resto itu tampak ada di kawasan Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel), tak jauh dari Bundaran Semanggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warganet pun memberikan berbagai komentar. Salah satunya, faktor keamanan resto melayang itu pun pertanyakan oleh warganet.
Dicek Satpol PP
Sementara itu, Satpol PP pun memberikan tanggapan soal resto itu. Kasatpol PP Jaksel Ujang Harmawan mengatakan pihaknya akan mengecek wahana tersebut.
"Untuk permasalahan tersebut di atas, kami akan mengecek lokasi tersebut," kata Ujang saat dimintai konfirmasi, Jumat (25/3/).
Pengelola Buka Suara
Pengelola restoran melayang, Lounge In The Sky (LITS), kemudian buka suara. LITS memastikan faktor keamanan yang disorot warganet.
"Untuk faktor keselamatan sendiri, kami memiliki track record 16 tahun tanpa cela," kata pihak Lounge In The Sky Indonesia, Jumat (25/3).
Selengkapnya di halaman berikut
Simak juga Video: Bikin Laper: Restoran Serba Ungu yang Unyu
Pengelola mengatakan LITS Indonesia merupakan kerja sama dengan Dinner In The Sky (DITS) Asia. Grup ini, kata dia, telah menyelenggarakan LITS dan DITS di kurang-lebih 67 negara di seluruh dunia.
Dia menambahkan Belgia merupakan tempat pertama diadakannya DITS dan juga menjadi tempat manufaktur platform yang digunakan di Indonesia.
"Semua gambar teknis hingga perhitungan struktur pun dibuat sesuai dengan German Norm DIN 4112 dan telah diuji oleh TΓV SΓD," ucapnya.
"Kami juga telah mendapatkan sertifikasi dan perizinan di seluruh negara tempat kami menyelenggarakan DITS dan/atau LITS. Termasuk di Indonesia, di mana telah dilakukan pengujian terhadap struktur yang kami gunakan," tambahnya.
LITS juga menjawab mengenai perizinan wahana resto melayang itu. Izin operasi, tambahnya, telah didapatkan.
"Terkait perizinan, kami telah mendapatkannya setelah melalui pengujian dan inspeksi secara langsung dari lembaga terkait. Kami kerap menjalankan pemeriksaan akan seluruh peralatan dan aset yang kami gunakan," katanya.
Resto melayang ternyata juga ada di Yogya, simak selengkapnya di halaman berikut
Resto Melayang Juga Ada di Yogya
Wahana serupa sebelumnya pernah ada di Pantai Nguluran, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Wahana tersebut dinamai 'Ngopi in The Sky' atau ngopi di atas ketinggian.
Wahana itu menggunakan gondola yang diangkat crane itu berada di kawasan pantai. Belakangan, Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup wahana tersebut karena dirasa kurang aman.
Wahana itu menuai polemik dari berbagai pihak, akhirnya Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Pariwisata (Dispar) meninjau wahana tersebut. Dispar menyebut telah meminta pengelola melengkapi dokumen soal keamanan crane.
Wahana Ngopi In The Sky akhirnya ditutup oleh Pemda DIY pada Kamis (6/1). Penutupan itu dilakukan setelah melihat sisi keamanan, yaitu mobile crane yang digunakan diperuntukkan buat mengangkut barang, bukan untuk mengangkut manusia.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan, meskipun ide dan kreativitas yang dilahirkan oleh pengelola sangat bagus, safety menjadi poin utama yang harus dipatuhi. Apabila tidak memenuhi persyaratan yang dibuktikan dengan terbitnya izin, wisata tersebut tidak bisa dilanjutkan.
"Informasi yang kami terima, penggunaan crane itu belum ada izin, penggunaannya tidak sesuai dengan spesifikasi barang itu tentu ini juga harus ada yang menjamin keselamatannya. Nah, itu ya kita hentikan dulu sampai persyaratan-persyaratan terutama sertifikasi keselamatan pengunjung itu terjamin," kata Aji melalui keterangan tertulis Kamis (6/1).