Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) berupaya menciptakan aktivitas pemberdayaan bagi imigran di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan belum mendapatkan informasi terkait seperti apa pemberdayaan yang dimaksud.
"Saya belum dapat informasi pemberdayaan apa yang diberikan oleh UNHCR tersebut. Yang jelas mereka ditanggung kehidupannya oleh UNHCR itu aja," kata Ade Yasin kepada wartawan, Selasa (22/3/2022).
Ade mengatakan tidak keberatan atas kehadiran imigran itu. Namun, sebaiknya mereka disediakan tempat bercocok tanam atau usaha lain.
"Kita juga sebetulnya bukan keberatan, cuma lebih baik diberdayakan di tempat yang lebih bagus, luas, dan bisa disediakan lahan untuk bercocok tanam atau yang lain yang ada usaha," tuturnya.
Ade Yasin mengatakan imigran tersebut tidak dipermasalahkan membuka usaha di kawasan Puncak. Selama izin dan pengendalian bangunan sesuai dengan aturan.
"Iya selama itu berizin dan pengendalian bangunan terus kita awasi ya. Kan orang asing nggak boleh beli tempat kan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) angkat bicara soal Bupati Bogor yang jengah atas banyaknya imigran di kawasan Puncak.
"Pengungsi di Indonesia belum memiliki akses untuk hak bekerja," kata Public Information Officer UNHCR di Indonesia, Mitra Salima Suryono, Senin (21/3).
"UNHCR dan para mitra kerja kami, dengan persetujuan pemerintah Indonesia, berupaya untuk menciptakan aktivitas-aktivitas untuk pemberdayaan produktivitas pengungsi," imbuhnya.
Lihat juga Video: KSAL Minta BP2MI Ungkap Oknum TNI Kirim PMI Ilegal: Tak Usah Takut!
(lir/lir)