.webp)
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah membangun Sistem Informasi Pasar Kerja lewat aplikasi SIAPkerja. Sistem ini menyediakan informasi kebutuhan tenaga kerja sebagai dasar perencanaan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang produktif.
Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Pasar Kerja sendiri merupakan hulu pelaksanaan pelatihan vokasi yang merupakan salah satu bentuk implementasi dari Lompatan Transformasi BLK, yang saling terintegrasi satu dengan lainnya.
"Alhamdulillah Kemnaker telah membangun Sistem Informasi Pasar Kerja dalam aplikasi SIAPkerja, dan hari ini kita akan menyaksikan bersama peresmian secara simbolis Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan (SIAPkerja) di BPVP Lombok Timur yang menandai beroperasinya KIOS SIAPkerja di seluruh 21 Balai se-Indonesia," ujar Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis, Minggu (20/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida menjelaskan layanan SIAPkerja merupakan branding baru dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan melakukan penyempurnaan di berbagai segi dari Sisnaker. Menurutnya, layanan digital SIAPkerja terintegrasi pada 4 pelayanan ketenagakerjaan secara digital.
Pertama Skillhub, pelayanan khusus untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja Indonesia agar memenuhi kriteria kebutuhan tenaga kerja baik dari sektor industri maupun lainnya. Adapun skillhub meliputi skilling, reskilling, dan upskilling.
Kedua Sertihub, pelayanan sertifikasi ketenagakerjaan untuk standar kompetensi dengan kualitas yang terjamin untuk setiap pelatihan. Sertifikasi itu juga menjadi acuan baik untuk para pencari kerja dalam mengikuti pelatihan dan upskilling.
Ketiga Karirhub, menghubungkan para pencari kerja dengan pemberi kerja. Portal itu diharapkan menjadi jembatan efektif dalam rangka link and match ketenagakerjaan kompeten dan bersertifikat dengan perusahaan yang membutuhkan calon pegawai.
Keempat Bizhub, memberikan pelayanan kepada angkatan kerja yang mempunyai minat sebagai Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dengan pelatihan bisnis, mentoring, jaringan usaha, dan pembiayaan modal usaha.
"Saya berpesan agar lulusan peserta pelatihan vokasi agar ke depan dapat menjadi angkatan kerja berkualitas, kompeten dan produktif, serta menjadi bagian dari solusi atas tantangan sektor ketenagakerjaan di era bonus demografi dan era digitalisasi," tutupnya.
(akd/ega)
