"Dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya curah hujan tinggi di Sirkuit Mandalika yang dapat mengganggu jalannya gelaran MotoGP," demikian tulis TNI AU di akun Instagram, @militer.udara, Sabtu (19/3/2022).
Operasi TMC TNI AU dan BRIN ini menggunakan pesawat Casa 212-200 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur (Jatim).
Selama beberapa hari ke depan, pesawat Casa 212-200 akan melakukan penyemaian garam (NaCl) pada awan potensial hujan yang bergerak menuju Mandalika.
"Melalui operasi ini, diharapkan dapat mempercepat proses terjadinya hujan sebelum awan tersebut mencapai Sirkuit Mandalika," katanya.
Upaya Usir Hujan saat MotoGP
Sebelumnya diberitakan, Menparekraf Sandiaga Uno berharap gelaran MotoGP didukung cuaca yang bersahabat. Sandiaga kemudian menyinggung soal pawang hujan saat World SuperBike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada akhir tahun lalu.
"Mengenai hujan, waktu World SuperBike itu ada pawang, Pak. Tapi akhirnya pawangnya menuntut pihak panitia, Pak. Karena pawangnya... iya tetap hujan," kata Sandiaga dalam rapat kerja Komisi X di kompleks MPR/DPR, Rabu (16/3).
Untuk mendukung MotoGP nanti, Sandiaga menyebut sudah disiapkan modifikasi cuaca. Persiapan itu melibatkan sejumlah lembaga.
"Jadi memang ini yang terus kita upayakan dengan TMC, Pak. Namanya teknologi modifikasi cuaca. Jadi melibatkan BRIN, BMKG, dan TNI AU kita harapkan bisa membantu memitigasi situasi," ujarnya.
Penjelasan Sandiaga Uno soal pawang hujan itu mengundang tawa anggota Komisi X DPR RI. Tak sedikit juga anggota yang mengeluarkan celetukan
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Pun menimpali Sandiaga soal pawang hujan. Dengan candaan, Syaiful Huda menyebut MotoGP sekaligus saja menggunakan pawang hujan dan modifikasi cuaca.
"Didobel saja, Mas. Pawang hujan yang biasanya sama yang TMC tadi," imbuhnya disambut gelak tawa anggota Komisi X DPR. (jbr/hri)