Tentang Luhut dan Tunda Pemilu Bikin Mereka Keras Menentang

ADVERTISEMENT

Tentang Luhut dan Tunda Pemilu Bikin Mereka Keras Menentang

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 17 Mar 2022 07:25 WIB
Luhut B Pandjaitan
Foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Faiq Azmi)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim mempunyai big data suara 110 juta pengguna media sosial ingin pemilu 2024 ditunda. Wacana soal pemilu ditunda ini pun ditentang keras oleh sejumlah partai.

Awalnya, big data ini disampaikan Luhut dalam podcast #closethedoor di channel YouTube Deddy Corbuzier, seperti dilihat, Jumat (11/3/2022). Dalam perbincangannya dengan Deddy, Luhut menjelaskan pihaknya memiliki big data yang isinya merekam aspirasi publik di media sosial soal Pemilu 2024.

"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," kata Luhut.

Dari data tersebut, Luhut menjelaskan, masyarakat kelas menengah ke bawah ingin kondisi sosial politik yang tenang. Masyarakat, kata Luhut, tak ingin gaduh politik dan lebih menginginkan kondisi ekonomi ditingkatkan.

"Kalau menengah ke bawah ini, itu pokoknya pengin tenang, pengin bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin. Kemarin kita kan sakit gigi dengan kampret-lah, cebong-lah, kadrun-lah, itu kan menimbulkan tidak bagus. Masa terus-terusan begitu," ujarnya.

Masih dari big data yang diklaim Luhut, dia mengatakan rakyat Indonesia mengkritisi dana Rp 100 triliun lebih untuk Pemilu 2024. Dana ratusan triliun ini memang diajukan KPU kepada DPR-pemerintah. Ucapan Luhut itu kemudian panen kritikan dari berbagai pihak yang menolak pemilu ditunda.

Simak Video 'Puan Maharani Tegaskan Tak Ada Penundaan Pemilu 2024':

[Gambas:Video 20detik]



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT