Bus TransJakarta (TransJ) terlibat belasan kecelakaan di awal tahun ini. Kecelakaan bus TransJakarta bahkan ada yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Insiden kecelakaan berkali-kali ini membuat TransJ menjatuhkan sanksi kepada operator dan pengemudi.
Ada dua operator bus yang diberi sanksi oleh pihak TransJ. Dia mengatakan sanksi akan diberikan berkala dari peringatan hingga pemutusan kontrak terhadap operator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah memberikan peringatan kepada operator. Jadi ada dua operator di sana, Mayasari dan Pahala Kencana, yang kemarin ada kecelakaan. Kita berikan peringatan," kata Direktur Utama PT TransJakarta Yana Aditya kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).
"Sanksi kan bertingkat. Ada peringatan, ada macam-macam, sampai yang paling tinggi itu pemutusan kontrak," imbuhnya.
Selain itu, direksi TransJ juga memberi sanksi skors terhadap pengemudi yang terlibat kecelakaan. Skors diberikan selama pengemudi tersebut diperiksa polisi.
Namun Yana enggan berkomentar mengenai pemeriksaan pengemudi tersebut. Dia mengatakan skors diberikan agar pengemudi lancar saat menjalani pemeriksaan.
"Tentu pramudinya karena sedang diperiksa, maka kami berikan sedikit skors lah ya supaya nanti pemeriksaannya lebih lancar," ucap Yana.
![]() |
Bus TransJ 17 Kecelakaan di Awal 2022
Jumlah kecelakaan yang melibatkan bus TransJ masih tinggi di tahun ini bahkan hingga menyebabkan korban tewas. Polisi akan melakukan analisis dan evaluasi keamanan.
"Dari 17 (kecelakaan) ini kita akan evaluasi, di titik-titik mana yang paling rawan, termasuk juga kita evaluasi dari manajemen TransJakarta-nya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Selasa (15/3).
Polisi bakal berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penyampaian hasil temuan polisi.
Simak selengkapnya di halaman berikut
"Tentu rapat koordinasi kita akan undang semua pihak untuk mengevaluasi. Intinya adalah selama tahun 2022 ini memang terjadi kecelakaan melibatkan TransJakarta. Ada 17 kali kecelakaan. Tapi dari 17 kali tersebut 35% yang patut diduga penyebabnya adalah TransJakarta sendiri," sambungnya.
Sambodo menambahkan polisi akan mengumpulkan titik-titik rawan kecelakaan TransJakarta. Nantinya, temuan tersebut akan disampaikan kepada Pemprov DKI dan manajemen TransJakarta.
"Lima (kecelakaan) di bulan Januari, 7 di bulan Februari, dan dari 1-14 Maret itu ada 5 kecelakaan," paparnya.
Dalam waktu belakangan, terjadi 4 kecelakaan yang melibatkan bus TransJ. Empat kecelakaan itu terjadi pada Minggu (13/3) dan Senin (14/3).
Kecelakaan pertama terjadi pada Minggu (13/3) sekitar pukul 06.10 WIB di Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Sebuah TransJakarta menabrak separator hingga mengakibatkan bensin tumpah ke jalan.
Kemudian, 20 menit berselang, kecelakaan TransJakarta terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Seorang pengendara motor tewas terlindas TransJakarta.
![]() |
Pada Minggu (13/3) malam, bus TransJakarta terlibat kecelakaan di Layang Simpruk, Jakarta Selatan. Bus TransJakarta terlibat adu banteng dengan mobil Mercedes-Benz yang melawan arah di lokasi.
Sementara itu, Senin (14/3) kemarin, kecelakaan TransJ kembali terjadi. Seorang warga meninggal dunia usai ditabrak bus TransJakarta di Pancoran, Jakarta Selatan pada Senin pagi kemarin.
"Iya infonya meninggal demikian di lokasi," kata Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Sigit saat dihubungi, Senin (14/3).
Bus TransJ 508 Kecelakaan Sepanjang 2021
Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mencatat sepanjang 2021 terjadi 508 kecelakaan yang melibatkan perusahaan jasa transportasi BUMD DKI Jakarta itu.
Kecelakaan TransJakarta paling banyak dialami operator PPD sebanyak 34 persen, Mayasari 32 persen, Steady Safe (16), Kopaja (13), Trans Swadaya (3), Pahala Kencana dan Bianglala masing-masing satu persen.
Selengkapnya di halaman berikut
TransJakarta memiliki kerja sama dengan 17 operator bus dengan jumlah pengemudi diperkirakan mencapai sekitar 8.000 orang, sekitar 600 orang di antaranya langsung dari TransJakarta dan sisanya dari operator.
TransJ Bikin Bus Academy bagi Pengemudi
TransJakarta sedang menyiapkan sekolah khusus pengemudi bus TransJakarta. Direktur Utama PT TransJakarta, Yana Aditya, menuturkan nantinya peserta bakal dibekali kompetensi serta pelatihan mengemudi bus.
"Salah satu yang kita inginkan, pramudi kita juga memiliki keahlian seperti yang disampaikan Pak Wagub itu. Ada keahlian yang spesifik terkait dengan keahlian mengemudi di TransJakarta," kata Yana kepada wartawan, Selasa (15/3).
Yana mengatakan mengemudikan TransJakarta berbeda dibanding kendaraan lainnya. Selain ukuran kendaraan yang besar, pengemudi mesti berjalan di jalur khusus.
"Jadi ada keahlian khusus dalam mengemudi di BRT (bus rapid transit). Itu yang sebenarnya kita ingin jadikan sekolah, namanya Bus Academy. Harapannya semua pengemudi, terutama yang di TransJakarta, mengikuti sekolah itu. Setelah itu kita bisa eligible untuk bisa mau di TransJakarta," ujarnya.
![]() |
Yana menjelaskan selama ini perekrutan serta pengadaan pengemudi dilakukan melalui operator, sedangkan direksi TransJakarta berperan dalam pengawasan melalui standard operating procedure (SOP). Oleh karena itu, Yana meyakini program TransJakarta Bus Academy ini bakal melengkapi SOP yang sudah berlaku.
"Misalnya yang dulu sempat kita sampaikan, fit to work. Jadi semua operator diminta sebelum berjalan pengemudi diminta untuk melakukan fit to work, apakah mereka dalam kondisi fit atau tidak. Tapi kan semua harus ada standarnya kan. Nah, dengan adanya SOP dan Bus Academy nanti itu standarnya akan ada," jelasnya.
Berdasarkan rilis dari PT TransJakarta, program ini masuk Rencana Bisnis TransJakarta periode 2021-2025. Program ini wajib dijalani oleh semua pramudi, baik swakelola maupun mitra operator.
"TransJakarta Bus Academy diharapkan dapat menjadi standard of excellence dalam mewujudkan profesi pengemudi yang kompeten guna memberikan pelayanan transportasi publik yang tentunya aman dan nyaman," jelas Plt Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT TransJakarta, Angelina Betris.