Bima Arya Ragu Direkomendasi PAN Jika Ada Reshuffle: Tugas Saya di Bogor

Muchamad Sholihin - detikNews
Selasa, 15 Mar 2022 19:15 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya (Solihin/detikcom)
Jakarta -

Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto menyebut belum ada informasi resmi dari pihak istana atau presiden terkait reshuffle kabinet. Bima mempercayakannya kepada Ketum PAN Zulkifli Hasan.

"Semua hanya informasi. Belum ada berita resmi langsung dari istana atau presiden. Semua hanyalah informasi tidak resmi yang kami dengar dari beberapa sumber dan lingkaran-lingkaran," kata Bima ketika ditanya terkait isu reshuffle kabinet dan jatah kursi menteri untuk PAN, Selasa (15/3/2022).

"Nah, artinya semua masih kami percayakan kepada Ketum, kepada Bang Zul (Zulkifli Hasan) untuk dikomunikasikan kepada presiden," kata Bima.

Bima menyebut sampai saat ini ia belum mengetahui siapa yang bakal masuk kabinet jika reshuffle benar-benar terjadi. Wali Kota Bogor ini mengaku tidak ada namanya dalam daftar nama yang direkomendasikan PAN untuk menjadi menteri.

"Jadi apa posisinya, namanya, nah ini kami nggak punya referensi sama sekali," kata Bima.

"Setahu saya, nama saya bukan nama yang direkomendasikan, setahu nama saya tidak ada dalam (daftar) nama yang direkomendasikan oleh partai. Mungkin karena saya masih punya tugas dan tanggung jawab di Kota Bogor," imbuhnya ketika menanggapi pertanyaan kesiapannya jika ditunjuk atau diperintahkan menjadi menteri.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PAN Bima Arya mengkonfirmasi perihal kabar perombakan kabinet atau reshuffle. Bima Arya membenarkan informasi yang menyebut PAN akan mendapatkan kursi menteri dan wakil menteri (wamen).

"Informasi yang saya dengar begitu," kata Bima Arya saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (11/3). Bima menjawab pertanyaan soal apakah betul PAN dapat kursi menteri dan wakil menteri.

Bima Arya menyebut kalangan internal PAN juga sudah setuju. Wali Kota Bogor itu menyebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Internal PAN sepakat semua. Ketum yang komunikasi dengan Presiden," ucap Bima Arya.

"Semua akan sami'na wa ato'na, taat, dan ikut keputusan itu," imbuhnya.




(maa/maa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork