Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim menerangkan tim gegana terlebih dahulu melakukan pengecekan dengan Exam-7000. Selain itu juga dilakukan uji tekstur tanah dengan sertech.
"KBR Gegana Polda Jawa Tengah melakukan pengecekan dengan Exam-7000 dan uji tekstur tanah. Hasilnya diperoleh bahwa paparan H2S di lokasi tersebut sudah aman," sebut Riki, saat jumpa pers di kantor PT Geo Dipa Energi seperti dilansir detikJateng, Minggu (13/3/2022).
Riki menerangkan dari hasil pengecekan, konsentrasi H2S sudah berada di bawah ambang batas normal. Paparan hidrogen sulfida atau H2S di sekitar lokasi kejadian sudah tidak terindikasi oleh alat detektor.
"Untuk H2S ini sudah di bawah ambang batas, yakni 2,1 ppm dengan jarak 1 sampai 3 meter dari sumber paparan. Padahal ambang batas normal itu 10 ppm sampai 15 ppm," jelasnya.
"Kalau dari alat detektor H2S di sekitar lokasi tidak terindikasi. Tetapi nanti setelah mendapat izin masuk dari kapolres kami akan memastikan untuk pengukuran di kepala sumur dan sekitar lokasi kejadian," imbuhnya.
Baca artikel selengkapnya di sini..
(whn/imk)