Aksi demo mahasiswa yang menolak pemekaran Papua di depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, berakhir ricuh. Polisi menyebut demo tersebut tidak mengantongi izin.
"Mereka lakukan aksi tanpa pemberitahuan dan tanpa rekomendasi dari pihak kepolisian," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).
Selain tidak mengantongi izin kepolisian, para peserta aksi mencoba mendekat ke kawasan Istana Negara. Secara aturan, tindakan tersebut tidak dibenarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan ada ketentuan dalam Pasal 9 UU 98 bahwa terhadap objek vital nasional itu adalah 500 meter. Dan pagar luar Istana itu adalah 100 meter. Apa yang terjadi? Mereka menempel di gedung belakang Istana," ujar Hengki.
Hengki juga mengatakan para peserta aksi sempat menutup jalan di lokasi. Hal itu yang membuat petugas mengimbau peserta aksi untuk bersikap kooperatif.
"Mereka tidak taati peraturan yang berlaku, di mana yang bersangkutan sudah kita imbau bergeser ke tempat yang sudah kita tentukan, tetapi menolak, bahkan menutup jalan," jelas Hengki.
"Lebih fatal lagi melakukan perlawanan dengan menggunakan alat, melakukan penganiayaan terhadap pihak kepolisian yang notabene adalah menjaga, mengamankan, melayani aksi mereka," tambahnya.
Demo mahasiswa Papua ini berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB tadi. Awalnya, massa mahasiswa Papua yang menolak pemekaran Papua ini memaksa ke Istana Merdeka.
Namun aparat kepolisian dan TNI mencegat massa. Mereka datang dengan membawa bendera Bintang Kejora.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat Video: Demo Tolak Pemekaran Papua Ricuh, Sejumlah Orang Diamankan
Kasat Intel Terluka
Mereka tetap memaksa ke Istana meski dicegat aparat. Bentrokan aparat dengan mahasiswa pun tidak terelakkan.
"Mereka melakukan tindakan anarkistis, bahkan Kasat Intel saya dipukul sampai robek kepalanya," terang Hengki.
Selain AKBP Ferikson Tampubolon, empat anggota Sabhara juga terluka. Massa melakukan tindakan anarkistis dan menyerang petugas dengan batu dan lainnya.
"Kasat Intel dipukul pakai besi," imbuh Hengki.
Sejumlah orang diamankan dalam demo ricuh tersebut. Mereka dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.