Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, digerebek polisi karena menjadi sarang narkoba. Selain sarang narkoba, di Kampung Bahari tersebut sering terjadi tawuran.
Ada rumor lama bahwa tawuran tersebut pecah karena bandar mau menurunkan narkoba di lokasi tersebut. Lantas apa kata polisi?
"Informasi itu kami berterima kasih dan menjadi masukan untuk kepolisian ke depan terkait informasi itu. Apakah betul nanti kita dalami, apakah betul tawuran pengalihan isu untuk masuk barang narkoba," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan , Jumat (11/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulpan mengatakan informasi tersebut baru sebatas rumor. Ia mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan bukti yang mengarah bahwa tawuran menjadi pengalihan saat bandar narkoba menurunkan barang.
"Kita belum menemukan bukti terkait dengan hal itu. Itu baru rumor, saya juga baru dengar. Tapi penyidik dari kepolisian belum menemukan bukti. Karena polisi kan harus berdasarkan fakta hukum yang ada di lapangan tidak bisa berdasarkan cerita, karangan masyarakat," kata Zulpan.
Secara terpisah, Kapolsek Tanjung Priok Kompol Ricky Prenata Vivaldy mengatakan pihaknya sudah mendengar lama soal rumor tersebut.
"Iya sih ada rumor mengatakan seperti itu. Kasus seperti itu iya pernah dengar," kata Ricky saat dihubungi, Rabu (9/3).
Ricky mengamini apabila di Kampung Bahari memang sering terjadi tawuran. Ia tidak memungkirinya.
"Benar, di sana sering terjadi tawuran. Tawuran biasanya sore hari itu," kata Ricky.
Akan tetapi, terkait rumor yang beredar, Ricky tidak bisa memastikannya. Sebab, pihaknya belum menemukan fakta bandar menurunkan barang saat terjadi tawuran.
"Tapi kan kita belum pernah membuktikan, saya tidak berani ngomong itu. Belum pernah tertangkap waktu barang masuk. Faktanya belum pernah waktu terjadi tawuran ada pengungkapan barang masuk," ujarnya.
Lihat juga video 'Viral Bandar Narkoba Tabrak Motor-Rumah di Tangerang Saat Kabur':
Simak di halaman selanjutnya: penggerebekan di Kampung Bahari
Operasi Narkoba di Kampung Bahari
Tim gabungan melaksanakan operasi besar-besaran melibatkan 700 personel di Kampung Bahari, Jakut, Rabu (9/3/2022) lalu. Dalam operasi ini polisi menangkap 26 orang.
"Kita mengamankan 26 orang, tentunya mereka ini sebagai pelaku yang nantinya juga akan ditetapkan sebagai tersangka, terdiri dari 18 laki-laki dan 8 perempuan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam jumpa pers di lokasi, Rabu (9/3).
Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti, antara lain 1.500 butir ekstasi, 350 gram sabu, 80 senjata tajam, 125 petasan, 22 unit motor, hingga uang tunai Rp 35 juta dan lain-lain.
Dari penggerebekan itu polisi mengungkap sejumlah fakta. Salah satunya mengenai kode yang digunakan jaringan sebagai penanda jika polisi datang.
"Ada petasan sebagai kode, jika petugas datang, ini dinyalakan. Ada kode yang mereka gunakan, di antaranya yaitu petasan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam jumpa pers di lokasi, Rabu (9/3/2022).
Bandar narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, melakukan berbagai cara untuk menghindari polisi. Mereka bahkan memasang CCTV hingga ke gang-gang untuk memantau jika ada polisi datang.
"Mereka pasang di tempat ketinggian, ini kan ada gang-gangnya di tempat mereka berjualan narkotika," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam jumpa pers di lokasi Rabu (9/3).
Bedeng Lapak Narkoba
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bedeng-bedeng di pinggir rel KA dijadikan tempat transaksi atau lapak narkoba.
"Jadi di sini ada menyajikan narkotika berbagai jenis dan juga ada berbagai paket," kata Zulpan kepada wartawan di lokasi, Rabu (9/3/2022).
Zulpan mengatakan lapak tersebut menyediakan paket narkoba dalam beberapa jenis. Ada yang dijual per paket hingga dijual sekali pakai.
"Kalau kita lihat sudah dikemas dengan paket yang kecil, paket murah dan ada paket sekali guna," imbuhnya.