.webp)
Aksi tawuran dan begal di Kota Bekasi disinggung Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam rapat analisis dan evaluasi (anev) beberapa waktu lalu. Merespons hal ini, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan pihaknya akan mengantisipasi tawuran dan begal.
"Kita selalu antisipasi dengan kegiatan-kegiatan preventif, sosialisasi. Ada juga kegiatan-kegiatan kepolisian yang ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan razia di tempat-tempat rawan kejahatan terutama begal maupun tawuran," ujar Hengki di Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (8/3/2022).
Hengki mengaku telah mengungkap kasus-kasus tawuran beberapa minggu lalu. Salah satunya tawuran antara kelompok Setu dan kelompok Kampung Sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita selalu melakukan langkah-langkah upaya dengan ada beberapa kasus beberapa minggu yang lalu, ada tawuran antara kelompok dengan nama kampung sawah dengan kelompok setu, itu sudah kita ungkap," ujarnya
Menurut Hengki, ada fenomena baru di kalangan pelaku tawuran dengan janjian lewat social media (socmed). Mengantisipasi hal tersebut, polisi akan lakukan pemantauan di socmed.
"Kita ada tim yg memantau di socmed, untuk mengantisipasi karena berita cukup banyak tapi kita tetap pantau di dunia maya karena fenomena baru tawuran melalui socmed atau dunia maya ini supaya kita cepat mengantisipasi agar kejadian tidak terulang kembali," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi tawuran pelajar di Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, menelan korban jiwa. Enam pelaku ditangkap atas kasus tersebut.
"Jajaran Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota bekerja sama dengan Ditkrimum Polda Metro Jaya, terutama Unit Subdit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras), berhasil mengungkap 6 orang tersangka," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan di Bekasi, pada Kamis (3/2/2022).
Kejadian ini berawal saat kedua kelompok janjian tawuran via media sosial. Kedua belah pihak mengatasnamakan @kampungsawah1503 serta kelompok Setu, Jakarta Timur.
"Hal ini merupakan kejadian-kejadian yang seharusnya tidak terjadi dengan perkembangan teknologi ada fenomena baru, tawuran melalui janjian di medsos yang benar-benar menelan korban," ujarnya.
