Kabar reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat usai wacana penundaan Pemilu 2024 hampir tenggelam. Partai NasDem meragukan kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan reshuffle dalam waktu dekat.
"Kan itu spekulasi-spekulasi. Saya melihatnya bahwa itu bukan kali ini saja terjadi gonjang-ganjing itu, isu-isu tentang reshuffle dan lain-lain," kata Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali saat berbincang dengan detikcom, Selasa (8/3/2022).
Ahmad Ali justru mempertanyakan hal apa yang mendesak sehingga dilakukan reshuffle? Sebab, anggota DPR RI itu melihat saat ini Kabinet Indonesia Maju sedang kompak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekali lagi, ini (reshuffle) hak Presiden. Tapi, kita kalau jadi orang bertanya, apa urgensinya hari ini, di saat situasi kabinet lagi sedang kompak-kompaknya bekerja kan," sebutnya.
"Artinya bahwa konsolidasi kabinet sudah bagus, karena pertumbuhan kita. Indikatornya sederhana, melihat pertumbuhan ekonomi yang sedang menggeliat hari ini, sehingga tentunya kalau ditanyakan, saya berpikir apa urgensinya hari ini untuk melakukan reshuffle?" sambung Ahmad Ali.
Lebih jauh Ahmad Ali mengaku khawatir reshuffle, jika benar-benar terjadi, akan dijadikan alasan oleh publik untuk membenarkan anggapan mereka. "Justru nanti jadi pertanyaan besar dan kemudian publik memberikan pembenaran, jangan-jangan betul yang sekarang beredar di media ini kan," katanya.
Anggapan publik seperti apa yang dimaksud Ahmad Ali? Apakah terkait inisiator wacana ide penundaan Pemilu 2024? Ahmad Ali enggan memaparkan.
Yang jelas, Ahmad Ali melihat reshuffle bukan langkah strategis saat ini. Mantan Ketua Fraksi NasDem DPR itu bahkan tak yakin reshuffle bakal digelar dalam waktu dekat.
"Nah makanya secara politik hari ini saya lihat tidak strategis. Tapi saya juga nggak yakin kok," terangnya.
Lihat juga video 'Jokowi Targetkan Ekspor 180 Ribu Mobil via Pelabuhan Patimban di 2022':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.