Sejarawan tim naskah akademik Keppres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara tak mau berdebat dengan anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon. Merespons sejarawan tersebut, Fadli Zon mewanti-wanti tanggung jawab dan moral.
"Harusnya mereka sebagai insan akademis punya keterbukaan untuk diskusi, dialog, dan budaya debat. Apalagi sejarawan harus dituntut tanggung jawab ketika menjadi dasar bagi sebuah keputusan politik seperti keppres," kata Fadli Zon kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022).
Sejarawan, kata Fadli Zon, punya tanggung jawab dan moral terhadap apa yang ditulis dalam Keppres Nomor 2 Tahun 2022 terkait peristiwa sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka harus tanggung jawab karena punya dampak nasional. Sejarawan punya tanggung jawab moral dan tanggung jawab sosial. Jangan jadi tukang stempel. Berbahaya menghapus sejarah atau membelokkan sejarah," ujar salah satu pendiri Partai Gerindra ini.
Bagi Fadli Zon, tak sepatutnya sejarawan menghindari diskusi atau debat, karena bukan budaya akademis, tapi budaya feodal. Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 ini juga merespons soal menulis buku yang disinggung sejarawan Universitas Gadjah Mada Sri Margana.
"Kalau soal bikin buku, itu bukan jawaban," tegasnya.
Sejarawan Ogah Debat
Sejarawan tim naskah akademik Keppres 2/2022 sebelumnya tak mau berdebat dengan Fadli Zon. Dia meminta Fadli Zon membuat buku sendiri tentang serangan 1 Maret tersebut.
"Tidak (mau berdebat). Nulis buku saja sendiri menurut versi dia. Nanti saya ikut baca," ucap anggota tim naskah akademik Sri Margana saat dimintai konfirmasi, Sabtu (5/3).
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Simak Video: Tantangan Debat dari Fadli Zon soal Keppres 1 Maret Dijawab Mahfud Md
Mahfud Persilakan Fadli Debat
Menko Polhukam Mahfud Md mempersilakan Fadli mengajak langsung sejarawan Sri Margana. Menurutnya, Fadli juga bisa langsung mengajak Gubernur DI Yogyakarta untuk ikut berdebat.
"Silakan, langsung ajak sendiri kalau mau debat, Pak. Pak @fadlizon kan bisa hubungi dia, bahkan bisa juga langsung ajak debat ke Gubernur DIY," tulis Mahfud via akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, seperti dilihat detikcom, Jumat (4/3).