Sejumlah kritik datang terhadap Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman. Ia dinilai tidak proaktif untuk mendorong percepatan pelantikannya sebagai gubernur definitif sebelum batas pengusulan wagub berakhir 5 Maret sehingga diduga kuat Andi Sudirman ingin memimpin Sulsel tanpa wakil.
"Katanya tidak mungkin-mi terkejar lagi hingga 5 Maret. Sepertinya sih direncanakan memang tak ada Wagub," ungkap Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Selle KS Dalle dilansir dari detikSulsel, Selasa (1/3/2022).
Selle menuturkan meskipun secara administrasi memang masih tertahan di Kemendagri dan Setneg namun bila Plt Gubernur serius sebenarnya masih bisa mengejar pelantikan sebelum batas 5 Maret. Waktu masih sangat cukup bila Plt Gubernur mengurus ke Jakarta. Dia khawatir apabila Andi Sudirman menjadi Gubernur tanpa wakil sehingga tidak ada yang membantu kerja-kerja pemerintahan.
"Dia punya akses. Namun kalau tidak (serius) ya mungkin sudah takdirnya orang Sulsel. Ada suatu masa, pemerintahannya tidak lengkap," tuturnya.
Sementara itu, PAN menjadi salah satu partai pengusung Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) mendorong percepatan pelantikan gubernur definitif. Namun PAN menilai Andi Sudirman yang kurang inisiatif atau tidak proaktif mengejar pelantikannya dipercepat sebelum batas 5 Maret agar proses pengisian jabatan wagub yang kosong bisa dilakukan.
"Selaku anggota DPRD, anggapan masyarakat seperti ada rekayasa permainan waktu (pelantikan diulur-ulur). Saya kira ini (ada) permainan tidak benar," ungkap Ketua Fraksi PAN DPRD Sulsel, Syamsuddin Karlos dilansir dari detikSulsel, Kamis (3/3/2022).
Selengkapnya di sini.
Lihat juga video 'Sidak ke RPH, Plt Gubernur Sulsel Minta Pedagang Tak Permainkan Harga':
(yld/idh)