Jejen Jalan Kaki 15 Km demi Temui Anies Usai Merasa Dipecat Sepihak dari PPSU

Jejen Jalan Kaki 15 Km demi Temui Anies Usai Merasa Dipecat Sepihak dari PPSU

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 02 Mar 2022 16:22 WIB
Jejen yang jalan 15 Km demi ngadu ke Anies (Tiara-detikcom)
Jejen berjalan 15 kilometer demi mengadu kepada Gubernur Anies. (Tiara/detikcom)
Jakarta -

Jejen Sujana (43) datang ke Balai Kota DKI Jakarta dengan berjalan kaki dari rumahnya di Cakung, Jakarta Timur. Dia hendak mengadu kepada Gubernur DKI Anies Baswedan terkait pemutusan kerja sebagai anggota tenaga Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye.

Jejen memulai perjalanan dari kediamannya di Rumah Susun Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Balai Kota DKI.

Jejen berjalan sambil menggunakan seragam oranye khas PPSU disertai atribut lengkap, mulai sepatu boot oranye hingga ikat kepala merah. Selembar kertas karton berwarna merah muda digantung di tas Jejen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berkelut Dengan Sampah Tapi Jangan Perlakukan Kami Seperti Sampah, 4 Tahun Mengabdi Kau Campakkan Aku Begitu Saja, Apa Salahku Sehingga Kau Tega Berbuat Seperti Itu. Kejam," demikian tertulis di karton tersebut.

Perjalanannya menuju Balai Kota dimulai pada pukul 08.00 WIB, Rabu (2/3/2022). Jejen tiba pukul 12.00 WIB di kantor Anies.

ADVERTISEMENT

"Saya jalan kaki dari rumah di Rusun Pinus Elok Penggilingan untuk minta keadilan karena kontrak kerja saya diputus sepihak tanpa kejelasan," kata Jejen di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Jejen yang jalan 15 Km demi ngadu ke Anies (Tiara-detikcom)Jejen berjalan 15 kilometer demi mengadu kepada Anies. (Tiara/detikcom)

Jejen mengaku kontrak kerjanya diputus secara sepihak tanpa menerima surat pemecatan. Padahal dia telah mengabdi sebagai pasukan oranye selama 4 tahun.

"Saya jalan kaki dari Penggilingan ya itu menggambarkan 4 tahun saya, lelahnya saya. Nggak ada (surat pemecatan). Cuma lihat di mading nama saya nggak ada, ya sudah, gitu aja," ujarnya.

Jejen merupakan anggota PPSU Kelurahan Rawabadak. Dia menyebut ada empat anggota PPSU lainnya yang bernasib sama dengan dirinya.

"Nggak, mereka capek sudah tua. Sudah umur 53 tahun. Kalau saya baru 43. Sudah jadi PPSU 4 tahun terakhir ini," sebutnya.

Sebelum mengadu ke Anies, Jejen mengaku sudah menghubungi pihak kecamatan hingga Wali Kota Jakarta Utara. Namun dia mengaku tak mendapatkan jawaban pasti.

"Kalau pejabat camat saya sudah WA, tapi mereka mengembalikan lagi ke pihak kelurahan," ucapnya.

Jejen tak bertemu dengan Anies Baswedan. Dia diterima perwakilan TGUPP. Dia berharap bisa mendapatkan pekerjaannya kembali agar bisa menafkahi istri dan kelima anaknya.

"Tadi ketemu Pak Andika, Tim Gubernur. Saya sudah sampaikan harapan saya," ucapnya.

"Saya bisa kerja lagi, anak saya bisa pada makan. Di rumah anak saya ada lima," sambungnya.

(taa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads