PDIP Sentil Anies soal Macet Turun: Coba ke Sudirman Saat Jam Padat!

PDIP Sentil Anies soal Macet Turun: Coba ke Sudirman Saat Jam Padat!

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 02 Mar 2022 08:53 WIB
Gembong Warsono
Gembong Warsono (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan faktor penyebab kemacetan DKI Jakarta menurun selama lima tahun terakhir. PDIP DKI Jakarta menyentil Anies bahwa belum ada perubahan mencolok dalam hal kemacetan di Jakarta.

"Alah... nggak juga seperti yang sampaikan oleh Pak Gubernur. Sebenarnya belum ada perubahan yang sangat signifikan, kok," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).

Gembong mengakui ada perubahan lebih baik di sektor transportasi massal. Namun, menurut Gembong, kemacetan masih terjadi di Jakarta apalagi saat waktu padat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa sudah ada perubahan moda transportasi massal yang baik iya, dengan hadirnya MRT dan sebentar lagi LRT. Coba saja sesekali waktu ajak Gubernur jalan di jam padat di Jalan Sudirman," ujarnya.

Macet Disebut Turun karena Pandemi

Selain itu, Gembong mengakui koneksitas antarmoda sudah terbangun di Jakarta. Namun dia mengingatkan masih ada pekerjaan rumah (PR) Pemprov DKI untuk masalah transportasi.

ADVERTISEMENT

"Belum soal sistem pembayaran antarmoda, ini PR yang harus segera dikerjakan. Kampanye penggunaan atau migrasi transportasi massal juga belum dilakukan secara masif oleh Pemprov DKI Jakarta," ujarnya.

Menurut Gembong, belum ada perubahan soal kemacetan di Jakarta selama lima tahun ini. Apalagi jika dihitung saat masa pandemi saat ini.

"Penurunan belum signifikan. Bahwa saat ini ada penurunan, itu akibat pandemi COVID-19. Pergerakan yang dibatasi," imbuhnya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan Video 'Anies Klaim Tingkat Kemacetan DKI Turun dalam 5-6 Tahun Terakhir':

[Gambas:Video 20detik]



Anies Ungkap Penyebab Macet Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memamerkan DKI Jakarta turun peringkat dalam kategori kota termacet di dunia selama lima tahun terakhir. Anies kemudian membeberkan faktor yang menyebabkan kemacetan menurun.

"Di 2017 kita ada di nomor 4 di seluruh dunia sebagai kota yang paling macet di dunia. Kami bersyukur, sejak transformasi ini berjalan, di awal 2018 peringkat kami turun ke-7 pada 2018, nomor 10 pada 2019. Kami tidak suka di dalam 10 besar, kami ingin keluar, maka pada 2020 kami turun ke-31, 2021 kami turun di 46," kata Anies saat menjadi keynote speaker dalam rangkaian acara U20 Indonesia 2022, Selasa (1/3).

"Bayangkan, dalam waktu lima tahun, kita turun dari posisi keempat kota termacet di dunia, sekarang kita di posisi 46 di dunia," sambungnya.

Dia menuturkan penurunan peringkat Jakarta tak terlepas dari transformasi transportasi publik di Ibu Kota. Adapun transformasi yang dimaksud Anies ialah integrasi moda transportasi umum di Jakarta hingga perluasan rute.

"Saya beri Anda contoh, TransJakarta adalah BRT, rutenya diperluas juga dengan mikrotrans yang terintegrasi dan angkanya berlipat dua. Sekarang sudah ada di 82 persen. Operasi ini juga dilakukan dengan MRT dan LRT, jadi integrasi sudah mulai berjalan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads