Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan faktor penyebab kemacetan DKI Jakarta menurun selama lima tahun terakhir. PDIP DKI Jakarta menyentil Anies bahwa belum ada perubahan mencolok dalam hal kemacetan di Jakarta.
"Alah... nggak juga seperti yang sampaikan oleh Pak Gubernur. Sebenarnya belum ada perubahan yang sangat signifikan, kok," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).
Gembong mengakui ada perubahan lebih baik di sektor transportasi massal. Namun, menurut Gembong, kemacetan masih terjadi di Jakarta apalagi saat waktu padat.
"Bahwa sudah ada perubahan moda transportasi massal yang baik iya, dengan hadirnya MRT dan sebentar lagi LRT. Coba saja sesekali waktu ajak Gubernur jalan di jam padat di Jalan Sudirman," ujarnya.
Macet Disebut Turun karena Pandemi
Selain itu, Gembong mengakui koneksitas antarmoda sudah terbangun di Jakarta. Namun dia mengingatkan masih ada pekerjaan rumah (PR) Pemprov DKI untuk masalah transportasi.
"Belum soal sistem pembayaran antarmoda, ini PR yang harus segera dikerjakan. Kampanye penggunaan atau migrasi transportasi massal juga belum dilakukan secara masif oleh Pemprov DKI Jakarta," ujarnya.
Menurut Gembong, belum ada perubahan soal kemacetan di Jakarta selama lima tahun ini. Apalagi jika dihitung saat masa pandemi saat ini.
"Penurunan belum signifikan. Bahwa saat ini ada penurunan, itu akibat pandemi COVID-19. Pergerakan yang dibatasi," imbuhnya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Saksikan Video 'Anies Klaim Tingkat Kemacetan DKI Turun dalam 5-6 Tahun Terakhir':
(rfs/jbr)