Sukses 'Taklukkan Turki', Begini Keseharian Arum Si Gadis Pemanah Berkuda

Inspirasi

Sukses 'Taklukkan Turki', Begini Keseharian Arum Si Gadis Pemanah Berkuda

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 27 Feb 2022 14:24 WIB
Arum Nazlus Shobah (Grandyos Zafna/detikcom)
Arum Nazlus Shobah (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Arum Nazlus Shobah tiga kali meraih juara dalam kompetisi memanah sambil berkuda di Turki. Aksinya viral di media sosial. Begini rutinitas si gadis juara.

Pada 2021, Arum menjuarai kompetisi panahan berkuda di Ankara pada Juni dan Agustus, dan di Istanbul pada September. Dia memang cinta dengan olahraga panahan berkuda, aktivitas yang dia rasa lebih menantang ketimbang main gim di ponsel pintar atau berlenggak-lenggok di aplikasi media sosial.

"Apalagi sekarang lagi zamannya joget-joget TikTok, main gim. Tapi, berkuda ini adalah permainan yang sungguh nyata," kata Arum kepada detikcom, Kamis (24/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat detikcom berkesempatan mengunjunginya di rumah kawasan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa barat, dia sedang berlatih memanah. Dia menceritakan soal rutinitasnya.

Latihan berkuda dan memanah menjadi kesehariannya, namun bukan berarti tidak ada aktivitas lain selayaknya anak-anak seusianya. Dia menjelaskan aktivitasnya dari bangun tidur.

ADVERTISEMENT

"Saya biasa bangun subuh, bersih-bersih, berangkat mengaji di dekat rumah," kata Arum.

Selain rajin berlatih panahan berkuda, Arum juga gadis yang rajin mengaji. Sepulang mengaji, dia istirahat sebentar baru kemudian latihan memanah mulai pukul 07.00 WIB pagi sampai tengah hari.

"Tapi kalau latihan berkuda, saya berangkat ke Bogor, berlatih dari jam 07.30 WIB sampai 11.30 WIB."

Di stable (kandang kuda), dia biasa bercengkerama dengan kuda-kudanya sembari memandikan. "Biar akrab," kata Arum. Keluarganya punya lima kuda, dua di antaranya punya Arum, yakni Ashariah dan Santi.

Arum Nazlus Shobah, pemanah berkuda. (Dok pribadi Sunaryo Adhiatmoko)Arum Nazlus Shobah, pemanah berkuda. (Dok pribadi Sunaryo Adhiatmoko)

Siang hari, Arum bisa rileks layaknya remaja seusianya. Dia biasa menonton televisi atau sekadar bermain di lingkungan rumah. Sehabis magrib, dia kembali membuka Kitab Suci untuk kegiatan hafalan Al-Qur'an. Malam hari, dia bercengkerama bersama keluarga dan istirahat tidur.

Sampai saat ini, Arum masih fokus berlatih panahan kuda. Sekolah formal belum dilanjutkannya selepas lulus Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) As Salamah, Pamulang, tahun 2020. Rencananya, dia akan segera meneruskan sekolah di pesantren di Bogor, pesantren yang menunjang aktivitas panahan berkudanya.

"Jadi sekolah off dulu, fokus latihan berkuda dan hafalan Al-Qur'an saja. Bulan ini insyaallah tahun ajaran baru masuk ke Pondok Pesantren di Bogor," kata Arum.

Arum Nazlus Shobah (Grandyos Zafna/detikcom)Arum Nazlus Shobah (Grandyos Zafna/detikcom)

Bagi Arum, olahraga-budaya bak film laga ini adalah tujuannya, seperti bintang yang selalu dia tengok sebagai pemandu arah aktivitasnya. Prestasi tentu saja datang bagi mereka yang bersungguh-sungguh dan konsisten berlatih.

"Orang tua saya mengatakan bahwa semua anak memiliki bintangnya masing-masing. Panahan berkuda ini adalah bintang saya. Untuk teman-teman yang lain, gapailah bintang kalian, entah itu menjadi atlet, menjadi bintang di kejuaraan matematika, atau di kegiatan lainnya," tutur gadis 13 tahun ini.

(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads