Miris! Gegara Antigen Positif, Ibu di Bengkulu Ditolak 3 RS Saat Mau Lahiran

Miris! Gegara Antigen Positif, Ibu di Bengkulu Ditolak 3 RS Saat Mau Lahiran

Hery Supandi - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 05:13 WIB
Ibu hamil di Bengkulu, Leni, ditolak 3 RS saat hendak melahirkan, Kamis (24/2/2022).
Foto: Ibu hamil di Bengkulu, Leni, ditolak 3 RS saat hendak melahirkan. (Foro: screenshot video)
Bengkulu -

Peristiwa menyayat hati terjadi di Karang Tinggi, Bengkulu. Bagaimana tidak miris, hanya karena hasil tes antigen positif, seorang ibu hamil yang sudah mau melahirkan justru ditolak oleh 3 rumah sakit (RS) di Bengkulu.

Leni namanya. Warga Desa Taba Mutung, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, itu menangis menahan sakit karena tak mendapatkan pelayanan saat diketahui positif berdasarkan tes antigen.

Peristiwa penolakan ini diceritakan oleh anggota DPRD Bengkulu Tengah, Pepi Suheri. Pepi mengaku ditelepon langsung oleh Leni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mengetahui keberadaan Leni, Pepi mengaku langsung menuju ke lokasi. Dia mengaku melihat secara langsung penolakan yang dialami Leni.

"Malam itu saya ditelpon Ibu Leni, meminta bantuan agar bisa diterima melahirkan di rumah sakit, maka saya ikut bantu dan melihat sendiri dia ditolak sejumlah rumah sakit karena positif COVID-19," kata Pepi saat dimintai konfirmasi, Kamis (24/02/2022).

ADVERTISEMENT

Kepada Pepi, Leni mengaku dinyatakan positif COVID-19 melalui tes antigen di RS Rafflesia. Karena tahu Leni positif, pihak RS Rafflesia lalu menyarankan untuk mendatangi RS Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.

Ironinya lagi, pihak RS Rafflesia menolak saat Leni meminjam ambulans. Akhirnya, Leni memakai jaksa taksi online untuk berpindah RS.

"Dia sudah batuk dan demam. Awalnya ia hendak berobat ke RSUD Bengkulu Tengah. Lalu dirujuk dokter kandungan ke RS Rafflesia. Di RS Rafflesia dites antigen. Lalu dinyatakan COVID-19 dan tidak dapat layanan," sebut Pepi.

Leni tak juga mendapatkan pelayanan di RSHD Kota Bengkulu. Hingga kemudian dia diminta pihak untuk mendatangi RSUD M Yunus. Ironinya, RSUD M Yunus juga tak menerima Leni.

"Lalu keluarga membawa pasien ke RSHD Kota Bengkulu, namun ditolak RSHD Kota Bengkulu. Maka keluarga membawa Ibu Leni ke RSUD M Yunus. Juga ditolak," imbuhnya.

Harapan terakhir, dari RSUD M Yunus, Leni lalu mendatangi RS Gading Medika. Barulah di RS Gading Medika Leni mendapatkan pelayanan untuk melahirkan.

Pepi mengaku terkejut dengan sejumlah RS. Dia menilai tidak seharusnya Leni 'dilempar-lempar' seperti itu hanya karena positif berdasarkan antigen.

"Saya terkejut melihat Bu Leni ditolak banyak rumah sakit. Padahal harus ada solusi, jangan sampai pasien diterlantarkan," ucap Pepi.

Saat ini, Leni pun telah melahirkan secara operasi. Kondisi Leni dan dan bayi sehat. Namun masih harus menjalani isolasi di RS Gading Medika.

Simak penjelasan pihak RS di halaman berikutnya.

Pihak RS Bantah Tolak Leni

Pihak RS Rafflesia membenarkan peristiwa yang dialami Leni. Namun mereka membantah anggapan yang menyebut Leni ditolak.

"Kami tidak menolak pasien, memang ada pasien itu. Namun, karena asisten operator pelayanan kamar operasi kami banyak isolasi mandiri, terkena COVID-19, kami tak bisa melayani," kata Manajer Pelayanan Medik RS Rafflesia, Alvian, saat dimintai konfirmasi, Kamis (24/2).

Alvian mengklaim pihaknya sudah memberikan alternatif. Namun, menurutnya, pihak Leni tak menerima alternatif yang diusulkan.

"Kami sudah berikan alternatif pada keluarga pasien agar pasien diobservasi di ruangan kami. Namun pihak pasien menolak. Akhirnya kami daftarkan secara online, dirujuk ke RS Gading Medika," sebutnya.

Terpisah, pihak RSHD Kota Bengkulu juga menepis anggapan yang menyebut Leni ditolak. Direktur RSHD Lista Cerlyviera menyebut pihaknya tak bisa menampung karena penuh.

"Menolak pasien itu tidak benar. Saat ini wabah COVID sedang tinggi, pasien penuh," ucap Lista.

"Seluruh rumah sakit di Bengkulu diwajibkan menyiapkan pelayanan pasien COVID. Di RSUD M Yunus itu juga bukan ditolak, pasti penuh," imbuhnya.

RSUD M Yunus juga dimintai konfirmasi soal Leni. Namun, mereka belum bisa menjelaskan.

"Kita koordinasikan dahulu pada bagian terkait," kata Kasubbag Humas RSUD M Yunus, Haryati, saat dimintai konfirmasi terpisah.

Halaman 3 dari 2
(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads